Setiap amal pasti ada tujuan

Setiap amal pasti ada tujuan
Pandangan Abu A’la Almaududi (27)

Anda semua tahu bahwa pekerjaan apapun yang dilakukan seseorang pasti ada tujuan atau keuntungan yang akan diraihnya. Manusia tak akan melakukan sesuatu yang tidak berujuang pada manfaat.

Anda minum karena ingin menghilangkan rasa haus. Apabila setelah minum anda tetap saja merasa haus tentulah anda tidak akan meminumnya, karena hal itu tidak ada gunanya. Demikian juga pada aktivitas makan.

Ketika sakit, kenapa anda meminum obat ? Karena anda ingin bebas dari penyakit dan kembali sehat. Akan tetapi bila setelah meminum obat ternyata keadaan anda sama seperti semula, maka anda akan mengatakan bahwa usaha pengobatan tidak ada gunanya.
Mengapa anda bercocok tanam ? karena ingin menghasilkan hasil bumi seperti buah-buahan dan sayuran. Akan tetapi kalau ternyata tidak ada satupun yang tumbuh setelah menyebar benih tentulah anda tidak mau untuk bekerja keras untuk membajak sawah, menabur benih dan mengairi tanaman.

Pendeknya pekerjaan apapun yang anda lakukan di dunia ini selalu ada maksud dan tujuannya. Bila tujuan tidak bisa dicapai anda akan mengatakan bahwa pekerjaan itu sia-sia.

Dari contoh-contoh di atas muncul pertanyaan “ untuk apa anda mengucapkan syahadat ? “ jawabannya adalah untuk menghasilkan perbedaan antara muslim dan kafir. Apa perbedaan antara keduanya ? Apakah karena si kafir memiliki satu kepala sementara si muslim memiliki dua kepala, ataukah karena si kafir mempunyai dua telinga sementara si muslim mempunyai empat telinga ? Tentunya bukan itu maksudnya.

Perbedaan itu baru terlihat ketika ada hasilnya yang jelas. Si kafir akan mendapatkan hasil dari kekafirannya sementara si muslim akan mendapatkan hasil dari keislamannya. Hasil dari kekafiran adalah kemurkaan Alloh dan kesengsaraan di akhirat yang tidak berujung sementara hasil buah hidup seorang muslim adalah keridloan Alloh dan kemuliaan di akhirat.