Aku diajak “ Dia” yang lebih baik dari anda
Ketika Hajaj bin Yusuf menunaikan haji. Ia berjalan melewati dusun antara Mekah dan Madinah. Tibalah saatnya makan siang. Alhajaj berkata kepada pengawalnya : carilah orang untuk menemaniku makan ! Pengawal itu bertolak pergi dan mendapatkan seorang Arab badui yang sedang tertidur. Iapun dibangunkan dan segera menuju Hajaj berada.
Melihat kedatangan orang Arab badui ini, Hajaj meminta agar mencuci tangan sebelum makan. Laki-laki itu menjawab : sungguh aku diajak oleh Yang lebih baik dari kamu. Hajaj terkejut dan bertanya : siapakah dia ? Lelaki itu menjawab : alloh mengajakku shoum, lalu aku menuruti ajakannya. Hajaj bertanya penuh kekaguman : di hari terik panas seperti ini ? Ia menjawab : aku menunaikan shoum untuk hari yang lebih panas (hari kiamat)
Hajaj berkata : batalkan saja shoum kamu hari ini, tunaikan saja besok. Lelaki itu menjawab : Asalkan anda bisa menjamin besok aku masih hidup. Hajaj berkata : itu bukan wewenangku. Lelaki itu berkata : bagaimana anda memintaku sesuatu yang sekarang dengan sesuatu yang akan datang yang tidak kuasa anda lakukan ?
Hajaj bekata : tapi, makanan ini enak. Lelaki itu menjawab : yang membuat makanan enak bukanlah anda, bukan pula juru masak anda akan tetapi kelezatan itu disebabkan sehat wal afiat.