Albaqilani dan raja Romawi
Husain bin Utsman menuturkan bahwa kholifah Adhudidaulah mengutus Albaqilani untuk menyampaikan surat kepada kaisar Romawi. Ketika sampai di ibu kota kekaisaran, sang kaisar mengetahui beritanya dan kedudukan ilmunya.
Sang kaisar berpikir untuk menemukan cara penyambutannya karena tidak mungkin baginya memandang Albaqilani sebagai rakyat biasa sementara sebagai penguasa tertinggi di kekaisaran Romawi, ia tidaak ingin menunjukkan kerendahan di hadapannya.
Maka ditemukanlah gagasan dalam benaknya untuk meletakkan tempat duduk kebesaran yang biasa ia tempati di belakang pintu yang dirancang sedemikian rupa sehingga ketika Albaqilani masuk untuk menemuinya lewat pintu itu harus membungkuk.
Ketika sampai di tempat, Albaqilani dengan cerdasnya mengetahui maksud di balik itu semua, lalu akhirnya ia memutar punggungnya lalu berjalan mundur dengan membelakangi tempat duduk kaisar (pantatnya yang lebih awal dilihat oleh sang kaisar. Sejurus kemudian ia berjalan mundur baru berdiri tegak dan berbalik menghadapnya, maka sang kaisar mengetahui akan kecerdikannya.