Orang Yahudi tidak konsisiten

Orang Yahudi tidak konsisiten

Mereka menolak rosululloh shollallohu alaihi wasallam sebagai nabi akhir zaman. Penolakannya didasarkan karena Muhammad shollalllohu alaihi wasallam bukan berasal dari kaum mereka. Kenyataan mengatakan justru banyak dari nabi yang berasal dari kalangan Yahudi yang menjadi korban kebiadaban mereka. Hal ini Alloh abadikan dalam firmanNya :

وَ ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوْا بِغَضَبٍ مِنَ الله ذَالِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِأيَاتِ الله وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيِّيْنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَالِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi yang memang tidak dibenarkan. demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. [albaqoroh : 61]

Ibnu Katsir menyebut jumlah nabi yang berhasil mereka bantai adalah 300 nabi.
Di antara nabi yang cukup populer yang berhasil mereka bunuh adalah nabi Zakaria dan Yahya alaihimassalam, sementara nabi Isa alaihissalam lolos dari upaya pembunuhan yang menimpanya sebagaimana Alloh firmankan :

وَقَوْلِهِمْ إنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ الله وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَالَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًا

Dan karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. [annisa : 157]
Kalau kita perhatikan dengan seksama bahwa nabi yang mereka terima adalah bila memenuhi dua kriteria :

Nabi yang berasal dari kalangan mereka

Ajaran yang dibawa harus sesuai dengan hawa nafsu mereka

Hal ini terangkum dalam firman Alloh :

أفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيْقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيْقاً تَقْتُلُوْنَ

Apakah Setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? [albaqoroh : 87]

Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bila berasal dari suku Yahudi akan tetapi kalau ternyata ajaran yang beliau bawa tidak sesuai hawa nafsu mereka niscaya akan berujung kepada penentangan.