Mati lalu hidup lagi

Mati lalu hidup lagi

Berdasarkan ayat-ayat alquran ada enam peristiwa di dunia ini dimana yang sudah mati dapat hidup kembali meskipun akhirnya kembali mati seperti sebelumnya :

1. Peristiwa permintaan bani isroil agar dapat melihat Alloh

وَإذْ قُلْتُمْ ياَمُوْسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى الله جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأنْتُْمْ تَنْظُرُوْنَ ثُمَّ بَعَثْناَكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

55. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum Kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya

56. Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur.[albaqoroh : 55-56]

Robi’ bin Anas berkata kematian yang menimpa mereka sebagai hukuman atas kelancangan mereka hingga akhirnya dikembalikan hidup untuk menyempurnakan umur yang sudah Alloh tetapkan atas mereka.

2. Peristiwa hidup kembali korban pembunuhan untuk menyingkap pembunuhnya

وَإذْ قَتَلْتُمْ نَفْساً فاَدَّارَأْتُمْ فِيْهاَ وَالله مُخْرِجٌ مَّا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ فَقُلْناَ اضْرِبُوْهُ بِبَعْضِهاَ كَذَالِكَ يُحْيِى الله الْمَوْتَى وَيُرِيْكُمْ ءَاياَتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

72. Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.
73. Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti [albaqoroh : 72-73]

Ubaidah Assalmaani berkata : seorang bani isroil tidak punya anak sementara ia adalah orang yang kaya raya. Kemenakannya menginginkan hartanya dengan cara mewarisinya hingga akhirnya ia membunuhnya pamannya. Untuk menutupi perbuatannya ia membawa mayatnya dan diletakkan di depan pintu seseorang. Tuduhanpun dialamatkan kepada pemilik rumah. Seorang cendekiawan di antara mereka menyarankan agar bertanya kepada Musa untuk menyelesaikan masalah itu.

Menurut jumhur mufassirin ayat ini ada hubungannya dengan Peristiwa yang dilakukan oleh seorang dari Bani Israil. masing-masing mereka tuduh-menuduh tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu. setelah mereka membawa persoalan itu kepada Musa a.s., Allah menyuruh mereka menyembelih seekor sapi betina agar orang yang terbunuh itu dapat hidup kembali dan menerangkan siapa yang membunuhnya setelah dipukul dengan sebahagian tubuh sapi itu.

3. Peristiwa kematian ribuan bani isroil yang lari menghindari penyakit thoun

ألَمْ تَرَ إلَى الَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِياَرِهِمْ وَهُمْ ألُوْفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقاَلَ لَهُمُ الله مُوْتُوْا ثُمَّ أحْياَهُمْ إن
الله لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلكِنَّ أكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَشْكُرُوْنَ

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; Maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.[albaqoroh : 243]

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa kaum bani isroil yang berjumlah empat ribu orang keluar dari negerinya untuk menghindari penyakit thoun hingga ketika mereka tiba di suatu tempat Alloh mematikan mereka semuanya. Seorang nabi datang mendapati mayat-mayat mereka lalu ia berdoa agar Alloh menghidupkan mereka kembali. Allohpun mengabulkannya.

4. Peristiwa hidup kembali setelah mengalami kematian selama seratus tahun

أوْ كاَلّّذِى مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوْشِهاَ قاَلَ أنَّى يُحْيِ هذِهِ الله بَعْدَ مَوْتِهاَ فَأَمَاتَهُ الله مِائَةَ عاَمٍ ثُمَّ بَعَثَهُ قاَلَ كَمْ لَبِثْتَ قاَلَ يَبِثْتُ يَوْماً أوْ بَعْضَ يَوْمٍ قاَلَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إلَى طَعاَمِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ وَانْظُرْ إلَى حِماَرِكَ وَلِنَجْعَلَكَ ايَةً وَانْظُرْ إلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهاَ ثُمَّ نَكْسُوْهاَ لَحْماً فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قاَلَ أعْلَمُ أنَّ الله عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Atau Apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." [albaqoroh : 259]

5. Peristiwa hidupnya burung setelah disembelih

وَإِذْقاَلَ إبْرَاهِيْمُ رَبِّ أرِنِي كَيْفَ تُحْيِى الْمَوْتَى قاَلَ أوَلَمْ تُؤْمِنْ قاَلَ بَلَى وَلكِنْ لِيَطْمَبِنَّ قَلْبِى قاَلَ فَخُذْ أرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْياً وَاعْلَمْ أنَّ الله عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [albaqoroh : 260]

Permintaan Ibrohim tidak menunjukkan akan keraguannya terhadap Alloh akan tetapi itu didasari atas keinginannya agar dengannya bertambah imannya. Karena melihat bukti secara langsung lebih membekas dan mampu menenangkan iman daripada melihat sesuatu dari sudut teori.

6. Peristiwa tentang kemampuan nabi Isa alaihissalam untuk menghidupkan kembali orang mati

وَرَسُوْلاً إلَى بَنِي إسْرَائِيْلَ أنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِأيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أنِّي أخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًا بِإِذْنِ الله وَأبْرِئُ الأكْمَهَ والأَبْرَصَ وَ أحْيِى الْمَوْتَى بِإِذْنِِ الله وَأنَبِّئُكُمْ بِماَ تَأْكُلُوْنَ وَماَ تَدَّخِرُوْنَ فِي بُيُوْتِكُمْ إنَّ فِي ذَالِكَ لأيَةً لَكُمْ إنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ

Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, Yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, Maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu Makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. [ali imron : 49]

Ibnu Katsir berkata : setiap nabi di utus diberi bekal sesuai dengan kondisi jamannya. Nbai Musa yang hidup pada masa dimana sihir menguasai masyarakat maka Alloh memberinya bekal mu’jizat sehingga mampu mengalahkan tukang sihir, sementara nabi Isa diutus di saat para tabib dan ilmuwan sedang berkuasa maka Alloh berikan tanda-tanda kekuasaannya untuk membela syariat yang diemban olehnya

Maroji’ : tafsir ibnu Katsir