Nasi tumpeng

Nasi tumpeng

Nasi tumpeng adalah nasi yang sangat dikenal bagi masyarakat Jawa. Ia sering dijadikan hidangan saat acara bancaan, selametan dan tak jarang ulang tahunpun nasi ini sering tersaji. Nasi tumpeng yang berbentuk lancip yang kemudian cara pengambilannya adalah dengan mengambil nasi bagian tengah ini jelas bertentangan dengan apa yang apa yang pernah diajarkan oleh rosululoh shollallohu alaihi wasallam apalagi bila diiringi dengan satu keyakinan bahwa ia memiliki rahasia-rahasia keberkahan yang tersembunyi. Ada baiknya kalau anda menyimak hadits di bawah ini :

وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قال البركة تنزل وسط الطعام فكلوا من حافتيه ولا تأكلوا من وسطه رواه أبو داود والترمذي

Dari ibnu Abbas rodliyallohu anhu dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : keberkahan ada pada makanan bagian tengah maka ambillah makanan dari pinggirnya dan janganlah makan dari bagian tengahnya [HR Abu Daud dan Tirmidzi]

وعن عبد اللَّه بن بسر رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال كان للنبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قصعة يقال لها الغراء يحملها أربعة رجال، فلما أضحوا وسجدوا الضحى أتي بتلك القصعة يعني وقد ثرد فيها فالتفوا عليها. فلما كثروا جثا رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم فقال أعرابي ما هذه الجلسة فقال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم إن اللَّه جعلني عبداً كريماً ولم يجعلني جباراً عنيداً ثم قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم كلوا من حواليها ودعوا ذروتها يبارك فيها رواه أبو داود

Dari Abdullah bin Busr ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memiliki nampan yang disebut Gharra`, dan hanya bisa diangkat oleh empat orang laki-laki. Di pagi hari saat mereka telah melaksanakan shalat dluha, nampan tersebut dihadirkan dan telah penuh dengan bubur. Orang-orang pun mengerumuninya, ketika jumlah mereka telah banyak, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas lututnya. Seorang Arab badui lalu berkata, "Duduk apakah ini?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah telah menjadikan aku seorang hamba yang mulia, bukan seorang yang otoriter dan pembangkang." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi: "Makanlah dari sekitarnya dan biarkan bagian atasnya maka akan diberkahi padanya." [HR Abu Daud]

Walhasil nasi tumpeng tidak selaras dengan syariat ditinjau dari cara pengambilannya di saat akan dipindah ke piring.

Bagaimana kalau mengambilnya dari pinggir ? jawabnya ….. nasi pasti akan ambruk