Jangan seperti anjing
1. Rakus terhadap dunia
وَلَوْ شِئْناَ لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أخْلَدَ إلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَالِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِايَاتِنَا فَقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
Dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. [al a’rof : 176]
Syaikh Abu Bakar Aljazairi berkata : orang kafir condong dan menyandarkan diri pada dunia sehingga tidak ada himmah (cita-cita) pada dirinya selain dunia.
Itulah anjing yang senantiasa melet-melet (menjulurkan lidahnya) dalam semua kondisi, artinya rakusnya terhadap dunia tidak pernah berhenti.
2. Menggugat pemberian
وَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : قَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ( اَلْعَائِدُ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَقِيءُ, ثُمَّ يَعُودُ فِي قَيْئِهِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ وَفِي رِوَايَةٍ لِلْبُخَارِيِّ : ( لَيْسَ لَنَا مَثَلُ اَلسَّوْءِ, اَلَّذِي يَعُودُ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَرْجِعُ فِي قَيْئِهِ
)
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Orang yang menarik kembali pemberiannya bagaikan anjing yang muntah kemudian menjilat kembali muntahannya." Muttafaq Alaihi. Dalam riwayat Bukhari: "Kami tidak mempunyai perumpamaan yang buruk, bagi orang yang menarik kembali pemberiannya bagaikan anjing yang muntah kemudian menjilat kembali muntahannya."
Menurut Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam berkata bahwa jumhur ulama menilai keharaman menggugat pemberian
3. Duduk seperti anjing di dalam sholat
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَلِيُّ لَا تُقْعِ إِقْعَاءَ الْكَلْبِ
Dari Ali ia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hai Ali, janganlah duduk seperti duduknya anjing (dalam shalat). " [HR Ibnu Majah]
Maroji’ :
Aisaruttafasir, Syaikh Abu Bakar Aljazairi hal 495
Taudhihul ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 3/90