Qiroth yang bertambah dan yang berkurang

Qiroth yang bertambah dan yang berkurang

Qiroth (besarnya gunung) adalah gambaran pahala. Ia bisa bertambah bila anda melaksanakan sunnah rosululloh shollallohu alaihissalam yaitu ta’ziyyah dengan cara menyolatkannya, terlebih bila kita mampu mengantarkannya hingga ke pekuburan sebagaimana sabda nabi shollallohu alaihi wasallam :

َعَنْ أبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ شَهِدَ اَلْجِنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ, وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ. قِيلَ: وَمَا اَلْقِيرَاطَانِ؟ قَالَ: مِثْلُ اَلْجَبَلَيْنِ اَلْعَظِيمَيْنِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. وَلِمُسْلِمٍ: ( حَتَّى تُوضَعَ فِي اَللَّحْدِ
)
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Barangsiapa mengurus jenazah sampai menyolatkannya maka baginya satu qirath dan barangsiapa mengurus jenazah sampai dimakamkan maka baginya dua qirath." Seorang bertanya: Apa itu dua qirath? Beliau bersabda: "Dua gunung besar." Muttafaq Alaihi. Dan menurut riwayat Muslim: "Sampai diletakkan dalam liang lahat."

َوَلِلْبُخَارِيِّ: ( مَنْ تَبِعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, وَكَانَ مَعَهُ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا وَيُفْرَغَ مِنْ دَفْنِهَا فَإِنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيرَاطَيْنِ, كُلُّ قِيرَاطٍ مِثْلُ أُحُدٍ

Menurut riwayat Bukhari pula dari hadits Abu Hurairah: "Barangsiapa mengikuti jenazah seorang muslim karena iman dan mencari ridlo'-Nya, ia bersamanya sampai disholatkan dan selesai pemakamannya, maka ia sesungguhnya pulang dengan dua qirath, tiap qirath seperti gunung Uhud.

Tapi bisa saja perolehan qiroth itu akan sia-sia manakala anda rusak dengan memelihara anjing di rumah sebagaimana ancaman rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنِ اتَّخَذَ كَلْباً إِلَّا كَلْبَ مَاشِيَةٍ, أَوْ صَيْدٍ, أَوْ زَرْعٍ, اِنْتَقَصَ مِنْ أَجْرِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing -kecuali anjing penjaga ternak, anjing pemburu, atau anjing penjaga tanaman- pahalanya akan dikurangi satu qirath setiap hari." Muttafaq Alaihi.

Kendati anda rajin ta’ziyah sementara anjing itu masih anda pelihara semua akan sia-sia, anda tetap akan pailit. Kenapa ? mungkinkah tiap hari ada orang mati di tempat tinggal anda sehingga anda bisa ta’ziyyah setiap harinya ?