Maryam dan Aisyah
Maryam wanita suci, lahir batin, terjaga lingkungannya sejak kecil di bawah didikan Zakaria alaihissalam. Keagungannya mendapat jaminan Alloh dan rosulNya :
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِى أحْصَنَتْ فَرْجَهاَ فَنَفَخْناَ فِيْهِ مِنْ رُوْحِناَ وَصَدَّقَتْ بِكَلِماَتِ رَبِّهاَ وَكُتُبِهِ وَكاَنَتْ مِنَ الْقاَنِتِيْنَ
Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang taat.[attahrim : 12]
عَنْ عَلِيٍّ يَقُوْلُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ قَالَ أَبُو كُرَيْبٍ وَأَشَارَ وَكِيعٌ إِلَى السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
Dari Ali : saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya wanita yang paling baik (pada masa lalu) adalah Maryam binti Imran dan wanita yang paling baik (sesudah masa itu) adalah Khadijah binti Khuwailid.' [HR Bukhori, Muslim, Ahmad dan Tirmidzi]
عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَمُلَ مِنْ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنْ النِّسَاءِ إِلَّا مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَفَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
Dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Telah banyak dari kaum laki-laki yang mencapai titik kesempurnaan, namun dari kaum wanita tidak ada yang sempurna kecuali Maryam binti Imran dan Asiyah isteri Fir'aun. Dan keutamaan Aisyah di antara wanita-wanita yang lain adalah laksana keutamaan makanan bubur atas semua makanan." [HR Tirmidzi]
Setinggi itu pribadi Maryam ternyata masih ada yang tega mencemari kesuciannya dengan menuduhnya dengan tuduhan yang teramat keji :
فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهُماَ تَحْمِلُهُ قاَلُوْا ياَمَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتَ شَيْأً فَرِيًّا يَأُخْتَ هاَرُوْنَ ماَ كاَنَ أبُوْكِ امْرَأ سَوْءٍ وَماَ كاَنَتْ أمُّكِ بَغِياًّ
27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. kaumnya berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang Amat mungkar.
28. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",[maryam : 27-28]
Keyakinan akan hinanya Maryam masih melekat sampai sekarang pada diri kaum Yahudi.
Aisyah rodliyallohu anha, istri rosululloh shollallohu alaihi wasallam, ummahatul mu’minin (ibu kaum beriman) begitu agung kedudukannya di sisi Alloh dan rosulNya, tak disangka orang munafiq begitu tega menghembuskan isu murahan bahwa dirinya berselingkuh dengan Sufyan bin Muathol, hingga Alloh turunkan pembelaan kepadanya dengan turunnya surat annur : 11-26.
Di saat fitnah pada diri Aisyah reda, ternyata itu hanyalah sejenak, Syiah dari dulu sampai sekarang terus tanpa henti menikam kehormatannya. “ pelacur, pengkhianat, murtad, … “ adalah sekian daftar cacian yang kita dapatkan dari mulut-mulut mereka yang busuk.
Padahal tikaman terhadap pribadi wanita suci sungguh teramat berat akibatnya :
إنَّ الَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَناَتِ الْغاَفِلاَتِ الْمُؤْمِناَتِ لُعِنُوْا فِى الدُّنْياَ وَالأخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ ألِيْمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah (dari perbuatan keji) lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,[annur : 23]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mu'min yang suci berbuat zina". [HR Bukhori, Muslim, Abu Daud dan Nasa’i]
Maryam dan Aisyah yang telah mendapat jaminan kesucian dari Alloh ternyata tidak luput dari cela, maka bagaimana dengan wanita-wanita tabarruj (menampakkan aurot dan perhiasan), ikhthilat (gemar bercampur baur dengan lain jenis), iffah (tidak menjaga kehormatan seorang wanita) ?