Sholat Orang Munafiq

Sholat Orang Munafiq

Pada jaman rosululloh shollallohu alaihi wasallam, kelompok munafiq mudah untuk dikenali. Hal ini terlihat dari tutur kata, sikap mereka terhadap jihad dan sholat keseharian mereka. Khusus tentang sholat diterangkan oleh beberapa nash baik dari alquran maupun sunnah :

إنَّ الْمُناَفِقِينَ يُخاَدِعُوْنَ الله وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإذَا قاَمُوْا إلَى الصَّلاَةِ قاَمُوْا كُساَلَى يُرَاءُوْنَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُوْنَ الله إلاَّ قَلِيْلاً

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali [annisa':142]

وَماَ مَنَعَهُمْ أنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقاَتُهُمْ إلاَّ أنَّهُمْ كَفَرُوْا بِالله وَبِرَسُوْلِهِ وَلاَ يَأْتُوْنَ الصَّلاَةَ إلاَّ وَهُمْ كُساَلَى وَلاَ يُنْفِقُوْنَ إلاَّ وَهُمْ كاَرِهُوْنَ

Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. [attaubah : 54]

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ صَلَاةٌ أَثْقَلَ عَلَى الْمُنَافِقِينَ مِنْ الْفَجْرِ وَالْعِشَاءِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ الْمُؤَذِّنَ فَيُقِيمَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا يَؤُمُّ النَّاسَ ثُمَّ آخُذَ شُعَلًا مِنْ نَارٍ فَأُحَرِّقَ عَلَى مَنْ لَا يَخْرُجُ إِلَى الصَّلَاةِ بَعْدُ

Dari Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang Munafik kecuali shalat shubuh dan 'Isya. Seandainya mereka mengetahui (kebaikan) yang ada pada keduanya tentulah mereka akan mendatanginya walau harus dengan merangkak. Sungguh, aku berkeinginan untuk memerintahkan seorang mu'adzin sehingga shalat ditegakkan dan aki perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat, lalu aku menyalakan api dan membakar (rumah-rumah) orang yang tidak keluar untuk shalat berjama'ah (tanpa alasan yang benar)." [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Darimi dan Nasa’i]

عَنْ أَنَس بْنِ مَالِكٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيْ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا

Dari Anas bin Malik : aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ashar itulah shalat (yang biasanya ditelantarkan) orang munafik, ia duduk mengamat-amati matahari, jika matahari telah berada diantara dua tanduk setan, ia melakukannya dan ia mematuk empat kali (Rasul pergunakan istilah mematuk, untuk menyatakan sedemikian cepatnya, bagaikan jago mematuk makanan -pent) ia tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali." [HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa’i]

Dari nash-nash di atas kita dapat mengambil faedah bahwa sholat orang munafiq dibangun di atas dua hal :

1. Malas

2. Riya

Sepinya masjid-masjid pada waktu isya dan shubuh menunjukkan betapa banyaknya orang munafiq di sekitar kita