Sejarah Awal mula Disyatriatkannya Ucapan Salam

Sejarah Awal mula Disyatriatkannya Ucapan Salam

Setiap agama, suku, bangsa dan lainnya pasti memiliki ucapan salam masing-masing yang mereka ucapkan di saat saling bertemu. Hello kita kenal di barat, punten untuk masyarakat sunda, kulo nuwun bagi orang Jawa, demikian juga seterusnya.
Bagi islam, ucapan salam yang disyariatkan adalah assalaamu alaikum warohmatullohi wabarokatuh atau cukup pada pengucapan assalamu alaikum.
Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin menerangkan makna salam, bahwa ia adalah doa agar terhindar dari semua malapetaka, oleh karena itu bila kita mengucapkan salam kepada seseorang berarti kita sedang mendoakannya agar Alloh menjaganya dari marabahaya baik dari penyakit jasmani, kegilaan, penyakit hati dan selamat dari siksa neraka.
Ada baiknya kita mengetahui sejarah awal mula disyariatkan ucapan salam sebagaimana yang dituturkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ عَلَى صُورَتِهِ طُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا فَلَمَّا خَلَقَهُ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ النَّفَرِ مِنْ الْمَلَائِكَةِ جُلُوسٌ فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ فَإِنَّهَا تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَقَالُوا السَّلَامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ بَعْدُ حَتَّى الْآنَ

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda : "Telah Allah cipta Adam dengan semua ciri fisiknya, tingginya enam puluh hasta. Selesai Allah menciptanya, Allah berfirman "Sana pergi, dan ucapkanlah salam kepada malaikat yang duduk itu, dan dengarkan baik-baik bacaan salam mereka kepadamu, sebab itu sebagai salam penghormatanmu dan juga anak cucu keturunanmu. " Adam mengucapkan "Assalamu'alaikum". Para malaikat menjawab "Assalamu'alaika warohmatullah. " Dan mereka menambahnya lagi dengan "Wabarokaatuh. " Maka siapapun yang masuk surga, ciri fisiknya seperti Adam (tingginya enam puluh hasta), namun manusia semenjak jaman Adam, tingginya semakin berkurang hingga sekarang.[HR Bukhori Muslim]

Demikianlah, akhirnya ucapan salam menjadi syiar umat islam hingga hari kiamat, ia akan tetap terjaga dan memiliki kedudukan yang tinggi yang tidak mungkin tergantikan oleh ucapan salam lainnya.

Maroji’ : syarh riyadlush sholihin, Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin 2/1137