(1) Terhalangnya Ilmu
Ilmu ibarat cahaya yang Alloh tanamkan dalam hati, sementara kedatangan maksiat akan memadamkannya. Tatkala imam Syafi’i membaca kitab Almuwatho di hadapan Imam Malik, ia terkagum akan kecerdasan dan kesempurnaan pemahaman imam Syafi’i. Maka Imam malik memberi nasehat kepadanya :
إنّى أرى الله قد ألقى على قلبك نورا فلا تطفئه بظلمة المعاصى
Sesungguhnya aku melihat bahwa Alloh telah menjadikan cahaya di hatimu maka janganlah engkau padamkan dengan kegelapan cahaya
Imam Syafi’i berkata :
شكوت إلى وكيع سوء حفظى فأرشدنى إلى ترك المعاصى
وقال اعلم بأنّ العلم فضل وفضل الله لا يؤتاه عاص
Aku mengadukan kepada Waki’ tentang buruknya hafalanku, lalu beliau memberi petunjuk agar aku meninggalkan maksiat. Beliau menggambarkan kepadaku bahwa ilmu itu adalah cahaya dan cahaya Alloh tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat maksiat
Ibnu Mas’ud berkata : aku berani mengatakan bahwa seorang akan begitu mudah melupakan ilmu yang telah diketahuinya hanya karena dosa yang telah ia lakukan.
Oleh karena itu Alloh berfirman :
وَاتَّقُوا الله وَيُعَلِّمُكُمُ الله
bertaqwalah kepada Alloh (dengan menjauhi maksiat) niscaya Alloh akan menganugerahkan ilmu kepadamu [albaqoroh : 282]
maroji’ :
Adda’ waddawa’, Ibnu Qoyyim Aljauziyyah hal 84
9 pilar keberhasilan da’i, Said bin Ali bin Wahf Alqohthoni hal 33