(2) Terhalangnya Rizki
عن ثوبان قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنَّ
الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ رواه أحمد
Dari Tsauban bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : sesungguhnya seseorang akan terhalangi dari memperoleh rizki dikarenakan oleh maksiat yang ia lakukan [ HR Ahmad]
Ketika maksiat menghalangi rizki, sebaliknya kataatan akan mendatangkannya, sebagaimana Alloh firmankan :
ولو أنَّ أهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْناَ عَلَيْهِمْ بَرَكاتٍ مِنَ السَّماَءِ والأرْض وَلكِنْ كَذَبُوْا فَأَخَذْناَهُمْ بِماَ كاَنُوْا يَكْسِبُوْنَ
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya [al a’rof : 96]
Barangkali dengan ayat di atas muncul pertanyaan yang ada di benak kita, kenapa negeri-negeri islam penduduknya rata-rata berada di garis kemiskinan sementara negeri-negeri kafir berada di garis kekayaan ?
Jawabannya adalah bahwa itu menunjukkan bahwa umat islam tidak dalam kondisi beriman dan bertaqwa, sementara kekayaan yang ada di negeri kafir tidak diliputi keberkahan karena rizki pada ayat di atas diikat dengan keberkahan.
Maroji’ : adda’ waddawa’ hal 84