(39) Melemahkan Bashiroh
Alloh memberikan keistimewaan kepada Ibrohim, Ishaq dan Ya’qub dengan bashiroh dalam din (kekuatan ilmu terhadap din) dan kemampuan untuk melaksanakannya. Sebagaimana Alloh berfirman :
وَاذْكُرْ عِباَدَناَ إبْرَاهِيْم وَإسْحاَقَ وَيَعْقُوْبَ أولِى الأَيْدِى وَالأَبْصَارِ
Dan ingatlah hamba-hamba Kami : Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub : ulil aidi dan ilmuulil abshor [shood : 45]
Ulil aidi adalah kemampuan untuk melaksanakan alhaq, sementara ulil abshor adalah kekuatan ilmu dalam memahami din. Dalam hal ini manusia terbagi menjadi empat :
• Ulil aidi dan ulil abshor, artinya memiliki ilmu yang luas terhadap din dan mampu melaksanakannya dengan baik
• Bukan ulil aidi juga bukan ulil abshor, artinya bodoh terhadap din dan tidak melaksanakannya bahkan memusuhi din yang dibawa para rosul
• Ulil abshor tetapi lemah dalam melaksanakannya, inilah gambaran mukmin yang lemah imannya.
• Semangat terhadap ibadah akan tetapi tidak didukung oleh ilmu
Lemahnya seseorang terhadap satu di antara keduanya akan membuka pintu celah maksiat. Oleh karena itu perbuatan dosa harus ditangkal dengan sabar dan yakin (ilmu yang membedakan antara alhaq dan batil.
وَجَعَلْناَ مِنْهُمْ أئِمَّةً يَهْدُوْنَ بِأَمْرِناَ لَمَّا صَبَرُوْا وَكاَنُوْا بِئَاياَتِناَ يُوْقِنُوْنَ
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.[assajadah : 24]
Maroji’ : adda’ waddawa’ hal 136