1. Menghina dengan kata-kata
Majnun (orang gila) pernah diterima oleh Musa dan rosululloh shollallohu alaihi wasallam :
فَتَوَلَّى بِرُكْنِهِ وَقاَلَ ساَحِرٌ أوْ مَجْنُوْنَ
Maka Dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya dan berkata: "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila." [adz dzariyat : 39]
إنَّهُمْ كاَنُوْا إذَا قِيْلَ لَهُمْ لا إله إلاّ الله يَسْتَكْبِرُوْنَ وَيَقُوْلُوْنَ أئِناَّ لَتاَرِكُوْا ءَالِهَتِناَ لِشَاعِرٍ مَجْنُوْنٍ
35. Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri,
36. Dan mereka berkata: "Apakah Sesungguhnya Kami harus meninggalkan sembahan-sembahan Kami karena seorang penyair gila?" [ash shofat : 35-36]
Nabi Nuh bersama kaumnya yang beriman disebut oleh orang kafir sebagai baadiyarro’yi (manusia hina, hud : 27), sementara Luth alaihissalam yang melarang nikah sejenis disebut sebagai unaasun yatathohharun (manusia sok suci, al a’rof : 82)
2. Memusuhi
Dengan cara pengusiran hingga ancaman pembunuhan :
وَإذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ أوْ يَقْتُلُوْكَ أوْ يُخْرِجُوْكَ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ الله وَالله خَيْرُ الْماَكِرِيْنَ
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya. [al anfal : 30]
قاَلَ الْمَلأ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا مِنْ قَوْمِهِ لَنُخْرِجَنَّكَ ياَشُعَيْبُ وَالَّذِيْنَ ءَامَنُوْا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِناَ أوْ لَتَعُوْدَنَّ فِي مِلَّتِناَ قاَلَ أوَلَوْكُناَّ كاَرِهِيْنَ
Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang menyombongkan dan berkata: "Sesungguhnya Kami akan mengusir kamu Hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota Kami, atau kamu kembali kepada agama kami". berkata Syu'aib: "Dan Apakah (kamu akan mengusir kami), Kendatipun Kami tidak menyukainya?" [al a’rof : 88]