Sikap Kepada Pelaku Maksiat

1. Mengingatkan

Sebagaimana rosululloh shollallohu alaihi wasallam sering menegur para sahabat yang melakukan pelanggaran syar’i. Kepada wanita yang menangis di depan kubur karena tidak ridlo dengan kematian orang yang ia cintai, beliau menasehatinya “ ittaqillah washbirii (bertaqwalah dan bersabarlah) “

Ketika melihat ketidakberesan wudlu para sahabat, beliau berteriak “ wailun lil a’qoobi minannaar (celaka, tumit-tumit kalian diancam dengan neraka !) “

2. Hajr (boikot)

Yaitu tidak diajak bicara agar pelaku sadar akan kesalahannya sebagaimana yang dilakukan rosululloh shollallohu alaihi wasallam kepada 3 orang yang tidak ikut perang tabuk (Ka’ab bin Malik, Muroroh bin Robi’ dan Hilal bin Umayyah)

3. Mendoakan

Mendoakan pelaku maksiat agar diampuni dosanya atau diberi hidayah sehingga dijauhkan darinya. Sebagaimana beliau mendoakan penduduk Thoif “ Ya Alloh berikan hidayah kepada kaumku karena mereka adalah kaum yang belum mengetahui “

4. Memberikan hukuman

Rosululloh shollallohu alaihi wasallam pernah merajam Ma’iz bin Malik dan seorang wanita dari Juhainah. Beliaupun memotong tangan wanita dari suku Makhzumiyyah yang telah melakukan pencurian.