Manusia selain para rosul pasti pernah melakukan dosa. Akan tetapi bagi orang beriman, dosa yang ia lakukan akan terimbangi dengan amal solih. Dari sinilah akan Nampak tiga kondisi :
Pahala lebih dominan dari dosa maka maka ia akan masuk ke dalam aljannah.
Perolehan dosa lebih banyak daripada perolehan pahala maka ia akan masuk ke dalam neraka terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam aljannah.
Pahala dan dosa berimbang. Inilah yang Alloh terangkan :
وَبَيْنَهُماَ حِجاَبٌ وَعلَى الأَعْرَافِ رِجاَلاً يَعْرِفُوْنَ كُلاًّ بِسِيْماَهُمْ وَناَدَوْا أصْحَابَ الْجَنَّةِ أنْ سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ لَمْ يَدْخُلُوْهاَ وَهُمْ يَطْمَعُوْنَ وَإذَا صُرِفَتْ أبْصَارُهُمْ تِلْقاَءَ أصْحاَبِ النَّارِ قاَلُوْا رَبَّناَ لاَتَجْعَلْناَ مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ
46. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas. dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang Mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. dan mereka menyeru penduduk surge : " Salaamun 'alaikum ". mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).
47. Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata : Tuhan Kami, janganlah Engkau tempatkan Kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu [al a’rof : 46-47]
Al a’rof adalah tempat yang tinggi yang diperuntukkan bagi orang beriman yang perolehan pahala dan dosanya berimbang. Mereka terhalang masuk ke dalam aljannah karena dosa, sementara tidak dimasukkan ke dalam neraka karena pahala yang telah mereka kumpulkan dari amal yang mereka kerjakan selama di dunia.
Kegiatan kelompok ini adalah melihat aljannah dan mengucapkan selamat kepada teman-temannya yang telah masuk terlebih dahulu, sementara dalam hatinya terbersit ingin segera menyusul. Di sisi lain merekapun melihat neraka beserta penghuninya. Di situlah muncul kengerian menghinggapi dan berharap bukan termasuk orang yang akan dilemparkan ke dalamnya. Akhirnya dengan keluasan rahmat Alloh, mereka dimasukkan ke dalam aljannah.
Semoga kita dimasukkan oleh Alloh ke dalam kelompok pertama, bukan kedua dan ketiga, aamiin.
Maroji’ :
Tafsir Alquran Al’adzim, ibnu Katsir 2/264-265
Aisaruttafasir, Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi hal 452
Taisirul Karim Arrohman, Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di 1/449