Menimbun Harta
Di saat isu kenaikan BBM berhembus, para spekulan segera memborongnya lalu menimbunnya dan akan dilempar ke pasaran ketika harga betul-betul naik. Akibatnya adalah masyarakat kehilangan bahan bakar yang mereka butuhkan. Ketika harga BBM naik, segera ia jual tentu dengan harga yang menguntungkan dirinya dan merugikan konsumen. Cara memperoleh keuntungan seperti ini dilarang dalam islam. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ مَعْمَرِ بْن ِ عَبْدِ اَللَّهِ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ لَا يَحْتَكِرُ إِلَّا خَاطِئٌ
Dari Ma'mar Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Tidak akan menimbun (barang) kecuali orang yang berdosa [HR Muslim]
Ketika hukum asal penimbunan adal haram, maka islam memberikan pengecualian dengan dua sebab :
Menjaga kemaslahatan
Seperti yang dilakukan oleh nabi Yusuf ketika Alloh akan menimpakan tujuh musim paceklik di negeri Mesir, maka Yusuf berkata kepada raja Mesir :
قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تَأْكُلُونَ ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تُحْصِنُونَ ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ
47. Yusuf berkata : Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur [yusuf :47-49]
Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi mengomentari ayat di atas dengan mengatakan : menyimpan hasil bumi yang berlimpah di tempat penyimpanan (gudang) adalah peradaban ekonomi yang sangat penting dan bermanfaat
Tidak melupakan zakatnya
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih [attaubah : 34]
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا; ( أَنَّهَا كَانَتْ تَلْبَسُ أَوْضَاحًا مِنْ ذَهَبٍ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ ! أَكَنْزٌ هُوَ ? فَـ قَالَ : إِذَا أَدَّيْتِ زَكَاتَهُ, فَلَيْسَ بِكَنْزٍ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ
Dari Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia mengenakan perhiasan dari emas, lalu dia bertanya : Ya Rasulullah, apakah ia termasuk harta simpanan ? Beliau menjawab : Jika engkau mengeluarkan zakatnya, maka ia tidak termasuh harta simpanan [HR Abu Dawud dan Daruquthni]
Maroji’ :
Aisaruttafasir, syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi (maktabah syamilah) 2/214