Harta Dalam Pandangan Islam (50)

Si Miskin Harta Boleh Jadi Pemimpin

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Nabi mereka mengatakan kepada mereka : Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu. mereka menjawab : Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak ? Nabi (mereka) berkata : Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa. Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui [albaqoroh : 247]

Kaum bani Israil meminta kepada Syamwail agar mengangkat seorang raja yang mampu memimpin mereka dalam jihad fisabilillah. Keinginan merekapun terwujud. Alloh memilih Tholut sebagai raja. Rupanya mereka menolak dengan dua alasan :

1. Kami lebih berhak menjadi raja ( وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ)

Penulis tafsir Almuyassar menafsirkan kata-kata di atas dengan : kami adalah keturunan raja dan kamipun berasal dari rumah kenabian. Atau dengan kata lain : Tholuth bukan keturunan raja-raja dan juga bukan berasal dari rumpun kenabian.

2. Tholuth tidak memiliki kekayaan yang banyak (وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ
)
Maksudnya bukan orang kaya (miskin)
Dua alasan itu dijawab oleh Alloh bahwa ada dua keistimewaan yang dimiliki Tholut sehingga berhak menjadi raja yaitu :

a. Luas ilmu (bashthotan fil ilmi)
Menurut Ibnu Abbas yang dimaksud adalah ilmu perang
b. Kuat jasmani (bashthotan filjismi)

Abu Su’ud mengatakan yang dimaksud kuat jasmani adalah : tinggi badannya melebihi orang lain baik kepala maupun pundaknya sehingga kakinya mampu merenggang menyentuh tangan dan mencapai kepalanya. Tafsir lainnya adalah parasnya yang tampan dan kuat badannya

Demikianlah Tholut yang bukan orang kaya juga bukan keturunan raja-raja mampu memimpin kaumnya mengalahkan raja Jalut. Apalah arti kekayaan bila tidak punya ilmu kepemimpinan dan tidak kuat badan.
Oleh karena itu jangan halangi si miskin harta jadi raja !!

Maroji’ :
Tafsir Ibnu Abbas (maktabah syamilah) 1/43
Tafsir Almuyassar (maktabah syamilah) 1/260
Tafsir Abu Su’ud (maktabah syamilah) 1/301