Ibrohim alaihissalam Dan Rosululloh shollallohu alaihi wasallam Berdoa Tentang Harta
Keduanya adalah nabi, cucu dan kakek. Secara garis nasab, rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersambung hingga nabi Ibrohim alaihissalam. Kemiripan lainnya adalah mereka berdua pernah berdoa atas limpahan harta. Ibrohim mendoakan kota Mekah, sedang rosululloh shollallohu alaihi wasallam mendoakan Madinah :
وَإذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa : Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman : Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali [albaqoroh : 126]
Ketika menafsirkan ayat di atas, penulis tafsir addarul mantsur menampilkan hadits :
عن عبدالله بن زيد بن عاصم المازني عن النبي صلى الله عليه وسلم قال « إن إبراهيم حرم مكة ودعا لها ، وحرمت المدينة كما حرم إبراهيم مكة ودعوت لها في مدها وصاعها مثل ما دعا إبراهيم لمكة
Dari Abdulloh bin Zaid bin Ashim Almazini dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : sesungguhnya Ibrohim menjadikan Mekah sebagai tanah haram dan mendoakannya, dan aku menjadikan Madinah sebagai tanah haram sebagaimana yang telah diharamkan Ibrohim pada kota Mekah. Dan aku berdoa buat kota Madinah pada mud dan sho’nya sebagaimana yang dipanjatkan Ibrohim buat kota Mekah [HR Bukhori, Muslim dan Ahmad]
Adapun doa yang dipanjatkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam adalah berbunyi :
اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى ثَمَرِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي مَدِيْنَتِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِى صَاعِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا
Ya Alloh berkahi lama di kota Madinah ini, berkahi kami pada sho’ dan mud kami [HR Muslim]
Doa yang dipanjatkan oleh keduanya memiliki kemiripan, yaitu : berisi limpahan rizki dan tidak diperuntukkan untuk diri sendiri, melainkan bagi penduduk yang tinggal di dalamnya.
Maroji’ :
Addarul mantsur (maktabah syamilah) 1/235