Antara Shodaqoh Dan Riba
Logika mengatakan bahwa shodaqoh akan mengurangi harta. Dua puluh ribu uang di saku lalu kita keluarkan lima ribu untuk berderma. Tentu uang akan tersisa lima belas ribu. Sementara dua juta kita keluarkan untuk dipinjam maka uang dua juta akan kembali beserta tambahannya yaitu bunga. Logika seperti ini dibantah oleh Alloh :
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa [albaqoroh : 276]
Imam Alqurthubi menerangkan bahwa yang dimaksud dengan memusnahkan riba adalah menghilangkan keberkahannya di dunia. Adapun maksud menyuburkan sedekah adalah Alloh akan mengembangkannya di dunia dengan keberkahan dan memperbanyak pahala dengan berlipat di akhirat. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda : Barangsiapa yang bershadaqah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal), sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya lalu mengasuhnya untuk pemiliknya sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak kudanya hingga membesar seperti gunung [HR Bukhori]
Sayyid Quthub memberi dua perbedaan mencolok antara shodaqoh dan riba :
Shodaqoh adalah pemberian yang terkandung di dalamnya sikap samhah (toleransi), kesucian dan saling tolong. Riba dibangun di atas dasar bakhil, jiwa yang kotor dan egois.
Shodaqoh adalah pemberian harta kepada orang lain tanpa pengganti dan kembali. Riba penyerahan uang dengan ketentuan adanya kembali disertai tambahan.
Shodaqoh membuka pintu kebaikan. Orang miskin akan mencintai dan mendoakan orang kaya yang telah memperhatikan dirinya. Riba membuka pintu keburukan karena tak sedikit orang yang tidak mampu melunasi hutangnya sehingga kehilangan harta karena penyitaan dari si lintah darat.
Ketika shodaqoh dipuji dan riba dicela maka memberikan pinjaman tanpa memberikan tambahan maka itu memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari shodaqoh. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ مَكْتُوبًا الصَّدَقَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا وَالْقَرْضُ بِثَمَانِيَةَ عَشَرَ فَقُلْتُ يَا جِبْرِيلُ مَا بَالُ الْقَرْضِ أَفْضَلُ مِنْ الصَّدَقَةِ قَالَ لِأَنَّ السَّائِلَ يَسْأَلُ وَعِنْدَهُ وَالْمُسْتَقْرِضُ لَا يَسْتَقْرِضُ إِلَّا مِنْ حَاجَةٍ
Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Pada malam aku diisrakan aku melihat di atas pintu surga tertulis 'Sedekah akan dikalikan menjadi sepuluh kali lipat, dan memberi pinjaman dengan delapan belas kali lipat'. Maka aku pun bertanya : Wahai Jibril, apa sebabnya memberi hutang lebih utama ketimbang sedekah ?" Jibril menjawab : Karena saat seorang peminta meminta, (terkadang) ia masih memiliki (harta), sementara orang yang meminta pinjaman, ia tidak meminta pinjaman kecuali karena ada butuh. [HR Ibnu Majah]
Maroji’ :
Aljami’ Liahkamil Quran, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al Anshori Alqurthubi 3/344
Fidzilalil Quran, Sayyid Quthub (maktabah syamilah) 1/298