Antara Wanita Dan Setan
1. Membatalkan sholat
Hal ini berlaku bila seseorang menunaikan sholat tanpa menggunakan sutroh lalu ada yang melewatinya baik wanita, keledai dan anjing hitam (yang tidak lain adalah setan) maka status sholatnya dinyatakan batal. Hal ini berdasar hadits :
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقْطَعُ صَلَاةَ اَلْمَرْءِ اَلْمُسْلِمِ إِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ مُؤْخِرَةِ اَلرَّحْلِ اَلْمَرْأَةُ وَالْحِمَارُ وَالْكَلْبُ اَلْأَسْوَدُ اَلْحَدِيثَ وَفِيهِ اَلْكَلْبُ اَلْأَسْوَدِ شَيْطَانٌ
Dari Abu Dzar Al-Ghifary Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Yang akan memutuskan sholat seorang muslim bila tidak ada tabir di depannya seperti kayu di bagian belakang kendaraan adalah wanita keledai dan anjing hitam. Di dalam hadits disebutkan : Anjing hitam adalah setan [HR Imam Muslim]
Para ulama ada yang berpendapat bahwa sholat yang bersangkutan betul-betul batal sesuai dengan dzohir hadits. Sebagian berpendapat bahwa batal yang dimaksud adalah berkurangnya pahala. Demikianlah yang dituturkan oleh pengarang taudlihul ahkam.
2. Daya pikat pada laki-laki
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى امْرَأَةً فَأَتَى امْرَأَتَهُ زَيْنَبَ وَهِيَ تَمْعَسُ مَنِيئَةً لَهَا فَقَضَى حَاجَتَهُ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى أَصْحَابِهِ فَقَالَ إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
Dari Jabir bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seorang wanita, lalu beliau mendatangi isterinya, yaitu Zainab yang sedang menyamak kulit, guna melepaskan rasa rindunya. Sesudah itu, beliau pergi menemui para sahabatnya, lalu beliau bersabda : Sesungguhnya wanita itu datang dan pergi dalam bentuk syetan (daya pikatnya dipengaruhi oleh setan). Maka bila kamu melihat seorang wanita, datangilah isterimu, karena yang demikian itu dapat menentramkan gejolak hatimu [HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa’]
Imam Nawawi menerangkan bahwa hadits di atas memerintahkan kepada para suami bahwa bila melihat wanita lalu muncullah gejolak maka segera mendatangi istri atau budaknya lalu melampiaskan nafsunya kepadanya sehingga tenanglah kondisinya. Adapun penyandingan setan dengan wanita adalah isyarat ajakan berbuat fitnah yang Alloh tanamkan pada diri kaum laki yang memiliki kecondongan terhadap wanita, rasa asyik memandangnya dan hati yang selalu tertaut padanya. Hal itu ada juga pada diri setan yang selalu mengajak kepada keburukan dan memperindahnya.
3. Tipu daya wanita lebih hebat dari setan
Alloh berfirman tentang setan :
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
Sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah [annisa’ : 76]
Adapun tipu daya wanita, Alloh berfirman :
إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
Sesungguhnya tipu daya kalian wahai wanita adalah besar [yusuf : 28]
Tidak aneh bila rosululloh shollallohu alaihi wasallam menyandingkan antara kerusakan dengan wanita :
فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
Dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya dunia itu manis. Dan sesungguhnya Allah telah menguasakannya kepadamu sekalian. Kemudian Allah menunggu (memperhatikan) apa yang kamu kerjakan (di dunia itu). Karena itu takutilah dunia dan takutilah wanita, karena sesungguhnya sumber bencana Bani Isarail adalah wanita [HR Muslim, Ahmad dan Albaihaqi]
Maroji’ :
Taudlihul ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 2/444
Syarh shohih muslim, Imam Nawawi 9/178