Antara Abu Tholib dan Anak Yahudi



Keduanya memiliki kemiripan. Dalam kondisi sakarotul maut didampingi oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Beliau mengajak keduanya untuk masuk islam. Hasilnya ternyata sungguh berbeda. Abu Tholib yang dari awal munculnya islam tampil membela kemenakannya, ternyata enggan mengucapkan laa ilaaha illalloh. Sebaliknya si yahudi yang tidak dikenal pengorbanannya seperti yang dilakukan oleh Abu Tholib, mau mengucapkan kalimat tauhid. Akhir cerita, Abu Tholib ahlunnar dan si yahudi ahlul jannah.

Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori, dari Ibnul Musayyab, bahwa bapaknya berkata : Ketika Abu Tholib akan meninggal dunia, maka datanglah Rasulullah, dan pada saat itu Abdullah bin Abi Umayyah, dan Abu Jahal ada disisinya, lalu Rasulullah bersabda kepadanya :

يا عم، قل لا إله إلا الله كلمة أحاج لك بها عند الله

Wahai pamanku, ucapkanlah la ilaha illallah kalimat yang dapat aku jadikan bukti untukmu dihadapan Allah.Tetapi Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Jahal berkata kepada Abu Tholib : Apakah kamu membenci agama Abdul Muthollib ?, kemudian Rasulullah mengulangi sabdanya lagi, dan mereka berduapun mengulangi kata-katanya pula, maka ucapan terakhir yang dikatakan oleh Abu Tholib adalah : bahwa ia tetap masih berada pada agamanya Abdul Mutholib, dan dia menolak untuk mengucapkan kalimat la ilah illallah, kemudian Rasulullah bersabda : sungguh akan aku mintakan ampun untukmu pada Allah, selama aku tidak dilarang, lalu Allah menurunkan firmanNya :

ما كان للنبي والذين آمنوا أن يستغفروا للمشركين

Tidak layak bagi seorang Nabi serta orang-orang yang beriman memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik [QS. Al bara’ah, 113]

Dan berkaitan dengan Abu Tholib, Allah menurunkan firmanNya :

إنك لا تهدي من أحببت ولكن الله يهدي من يشاء

Sesungguhnya kamu (hai Muhammad) tak sanggup memberikan hidayah) petunjuk) kepada orang-orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya [QS. Al Qoshosh, 57]

Adapun kisah masuk islamnya anak kecil yahudi, dituturkan oleh Anas bin Malik :

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ غُلَامٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ أَسْلِمْ فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهُوَ عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنْ النَّارِ

Dari Anas radliallahu 'anhu berkata, : Ada seorang anak kecil Yahudi yang bekerja membantu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menderita sakit. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menjenguknya dan Beliau duduk di sisi kepalanya lalu bersabda : Masuklah Islam. Anak kecil itu memandang kepada bapaknya yang berada di dekatnya, lalu bapaknya berkata, : Ta'atilah Abu Al Qasim Shallallahu'alaihiwasallam. Maka anak kecil itu masuk Islam. Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam keluar sambil bersabda : Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari neraka [HR Bukhori]