Antara Cahaya Orang Beriman Dan Cahaya Munafiq



Mu’min yang baik akan senantiasa menjaga sholat isya dan shubuh berjamaah. Bagi orang munafiq tentu hal ini sangatlah berat dirasa oleh mereka. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنهقَالَ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَثْقَلُ اَلصَّلَاةِ عَلَى اَلْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ اَلْعِشَاءِ, وَصَلَاةُ اَلْفَجْرِ, وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik ialah sholat Isya' dan Shubuh secara berjamaah. Seandainya mereka tahu apa yang ada pada kedua sholat itu, mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak [Muttafaq Alaihi]

Si mu’min yang selalu menjaga sholat kedua sholat itu dengan berjamaah tentu akan memperoleh pahala. Alloh menjamin cahaya bagi dirinya saat kegelapan hari kiamat ketika manusia menyeberangi ash shiroth (jembatan di atas neraka) :

عَنْ بُرَيْدَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Buraidah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda : Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan pada malam gelap gulita menuju masjid (untuk shalat berjama'ah isya dan shubuh) bahwa bagi mereka cahaya yang sempurna pada hari kiamat nanti [HR Abu Daud dan Tirmidzi]

Menggabungkan dua kenyataan di atas kita akan mendapatkan kepastian yang terjadi pada hari kiamat. Orang beriman akan diliputi cahaya, sementara orang munafiq akan mendapati kegelapan. Tentu si munafiq akan mengiba kepada orang beriman agar memberikan sedikit cahaya bagi mereka. Inilah yang Alloh terangkan dalam firmannya :

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آَمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ

12. (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (Dikatakan kepada meraka) : Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.

13. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman : Tunggulah Kami supaya Kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu. dikatakan (kepada mereka) : Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu). lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa [alhadid : 12-13]

Tentang cahaya ini pengarang tafsir addar mantsur mengutip perkataan ibnu Mas’ud : orang beriman akan diberi cahaya sesuai amal mereka. Mereka melewati ash shiroth dengan cahaya mereka. Ada yang diliputi cahaya sebesar gunung, sekecil kurma dan yang paling kecil adalah cahaya yang ada pada jarinya, terkadang menyala dan terkadang mati.

Adapun pengarang aunul ma’bud dan attuhfah sepakat bahwa cahaya ini ada kaitannya dengan kehadiran sholat isya dan shubuh berjamaah.

Walhasil, mari jaga isya dan shubuh kita sembari berdoa :

رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu

Maroji’ :

Addar mantsur (maktabah syamilah) 9/415

Aunul ma’bud, Abu Thoyyib Muhammad Syamsul Haq Al’adzim Abadi 2/5

Tuhfatul Ahwadzi, Abul ‘Ula Muhammad Abdurrohim ibnu Abdirrohim Almubarokfuri 1/481