Antara Milad Dan Maulid
Kedua istilah ini berasal dari kata yang sama, yaitu waladun. Milad sebagai bentuk mashdar dan maulud dalam bentuk maf’ul. Keduanya bermakna kelahiran. Bila ada kalimat maulid nabi, itu bermakna peringatan hari kelahiran nabi. Acara milad ormas fulan, itu bermakna peringatan hari kelahiran ormas fulan itu.
Sebuah ormas islam yang begitu tegas membid’ahkan acara maulid nabi, tapi anehnya di saat tanggal bertepatan dengan hari berdirinya organisasi itu para anggota secara resmi mengadakan perayaan hari lahirnya dan itu berjalan rutin setiap tahunnya. Kesalahan-kesalahan yang perlu dikritisi dari fenomena ini adalah :
• Membid’ahkan sebuah acara, di sisi lain dirinya juga menghidupkan bid’ah lainnya. Dikhawatirkan yang bersangkutan terperosok ke dalam firman Alloh :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
2. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan ?
3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan [ash shof : 2-3]
• Melakukan hilah. Di saat menvonis bid’ah acara maulid nabi tentu akan lucu bila pada saat yang sama dirinya mengadakan acara maulud kelahiran organisasinya hingga akhirnya istilah maulid diganti dengan milad. Padahal kedua istilah itu memiliki makna yang sama.
• Menisbatkan hari kelahiran organisasinya dengan penanggalan masehi. Tentu aneh bila ormas islam masih berwala dengan kalender masehi bukan hijriyah.
Sungguh aneh, ulang tahun disalahkan, mereka sendiri berulang tahun ria.