Almasih adalah gelar yang disematkan untuk dajjal dan Isa alaihissalam. Alloh ciptakan dajjal sebagai sumber malapetaka akhir zaman, sementara Isa dipersiapkan Alloh untuk menebar kemakmuran di dunia. Di tangan Isalah Dajjal akhirnya binasa. Tentu penyematan Almasih bagi keduanya memiliki arti yang berbeda.
Sebelum memahami kata almasih bagi keduanya, terlebih dahulu kita perlu mengetahui informasi tentang profil keduanya yang diungkapkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرَانِي لَيْلَةً عِنْدَ الْكَعْبَةِ فَرَأَيْتُ رَجُلًا آدَمَ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ مِنْ أُدْمِ الرِّجَالِ لَهُ لِمَّةٌ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ مِنْ اللِّمَمِ قَدْ رَجَّلَهَا فَهِيَ تَقْطُرُ مَاءً مُتَّكِئًا عَلَى رَجُلَيْنِ أَوْ عَلَى عَوَاتِقِ رَجُلَيْنِ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقِيلَ هَذَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ثُمَّ إِذَا أَنَا بِرَجُلٍ جَعْدٍ قَطَطٍ أَعْوَرِ الْعَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّهَا عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقِيلَ هَذَا الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ
Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Pada suatu malam aku bermimpi di sisi Ka'bah, aku melihat seorang lelaki berkulit sawo matang, sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki tampan berkulit sawo matang, dia berambut ikal sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki tampan berambut ikal. Dia menguraikan rambutnya yang masih basah. Dia bersandar kepada dua orang atau kepada bahu dua orang sambil melakukan Tawaf di Baitullah. Lalu aku bertanya, Siapakah lelaki ini ? Ada yang menjawab, Dia adalah al-Masih bin Maryam. Kemudian tiba-tiba aku di dekat seorang lelaki berambut keriting, mata kanannya buta seperti buah anggur yang masak ranum (maksudnya matanya keluar). Lalu aku bertanya, Siapa pula lelaki ini ?' Ada yang menjawab, 'Dia adalah al-Masih Dajjal [HR Bukhori Muslim]
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَأَيْتُ عِنْدَ الْكَعْبَةِ رَجُلًا آدَمَ سَبِطَ الرَّأْسِ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى رَجُلَيْنِ يَسْكُبُ رَأْسُهُ أَوْ يَقْطُرُ رَأْسُهُ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ أَوْ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ لَا نَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَ وَرَأَيْتُ وَرَاءَهُ رَجُلًا أَحْمَرَ جَعْدَ الرَّأْسِ أَعْوَرَ الْعَيْنِ الْيُمْنَى أَشْبَهُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ ابْنُ قَطَنٍ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Aku melihat di sisi Ka'bah seorang laki-laki sawo matang, rambut terurai dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada dua orang laki-laki. Kepalanya mengucurkan atau meneteskan air, maka aku bertanya, Siapakah orang ini ? Mereka menjawab, 'Isa putra Maryam atau al-Masih bin Maryam -Kami tidak mengetahui yang mana perkataan beliau itu. Beliau bersabda lagi : Dan aku melihat di belakangnya seorang laki-laki berkulit merah, berambut keriting, buta sebelah kanan mirip orang yang pernah aku lihat, Ibnu Qathan. Lalu aku bertanya, 'Siapakah ini ? Mereka menjawab, 'Al-Masih ad-Dajjal [HR Bukhori Muslim]
Kedua hadits di atas menerangkan sisi perbedaan antara Isa dan Dajjal. Secara fisik, Isa memiliki ciri : berkulit sawo matang, berparas tampan dan berambut ikal. Adapun Dajjal berkulit merah, berambut keriting dan buta sebelah.
Adapun almasih yang tersemat di keduanya menurut bahasa bisa bermakna : mengusap, menggosok dan menghapus. Imam Nawawi merinci sebagai berikut :
Untuk nabi Isa diberi gelar almasih karena :
· Tidaklah nabi Isa mengusap orang yang sedang sakit kecuali akan sembuh
· Terhapus bagian bawah telapak kakinya sehingga tidak berisi (rata)
· Keluar dari perut ibunya dalam keadaan sudah tergosok atau terolesi minyak wangi
· Diusap dengan keberkahan saat lahir
· Alloh menciptakannya dalam keadaan bentuk yang indah
Untuk dajjal, diberi gelar almasih karena matanya yang terhapus sehingga buta sebelah
Maroji’ :
Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 2/232