Albait Dalam Alquran (2)
Alloh berfirman :
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Sesungguhnya rumah yang pertama dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia [ali imron : 96]
Sebelum Alloh menciptakan Ibrohim, terlebih dahulu muncul nabi Adam, Idris, Nuh, Hud dan Sholih alaihimussalam. Tentu mereka telah mengenal albait (rumah) sebagai tempat tinggal. Tak terkecuali nabi yang datang kemudian, Ibrohim alaissalam.
Lalu kenapa masjidil harom disebut sebagai awwalul bait ? Jawabannya adalah bahwa rumah sebagai tempat tinggal bersifat pribadi. Atau dengan kata lain dimiliki oleh orang tertentu. Berbeda dengan masjidil harom yang Alloh tetapkan “ wudli’a linnas (dibangun untuk manusia) “. Artinya kepemilikannya bersifat umum. Semua manusia berhak memiliki.
Dengan begitu kita bisa menyimpulkan bahwa tidak mungkin ada sebuah bangunan yang kepemilikannya dipegang oleh semua manusia kecuali bila bangunan tersebut didirikan dalam rangka menunaikan ketaatan, sarana ibadah, qiblat bagi manusia dan kegiatan kebajikan.
Maroji’ :
Albuyut Fil Quranil Kariim, Sa’dun Jum’ah Hamadi Alhalbusi hal 39