Kapan Istri Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam Keluar Dari Rumahnya ?

Albait Dalam Alquran (26)
Rumah adalah kehidupan asli bagi istri-istri nabi shollallohu alaihi wasallam, karena Alloh berfirman untuk mereka :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu  [al ahzab : 33]
Syaikh Sa’dun Jum’ah Hamadi Alhalbusi berkata : Ketika syariat memerintahkan kepada istri-istri nabi shollallohu alaihi wasallam untuk tetap berada di rumah, akan tetapi tidak dilarang bagi mereka untuk keluar rumah untuk satu keperluan dengan catatan mereka tidak melakukan tabarruj jahiliyyah.
Sejarah mencatat, mereka beberapa kali keluar rumah baik untuk urusan yang sangat penting ataupun urusan-urusan ringan, diantaranya :
1.       Sholat berjamaah di masjid
عَنْ عَائِشَةَ عَنْهَا قَالَتْ لَقَدْ كَانَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم يُصَلِّى الْفَجْرَ فَيَشْهَدُ مَعَهُ نِسَاءُ مُتَلَفِّعَاتٌ بِمُرُوْطِهِنَّ لَمْ يَرْجِعْنَ إلَى بُيُوْتِهِنَّ مَا يَعْرِفُهُنَّ أحَدٌ مِنَ الْغَلَسِ
Dari Aisyah rodliyallohu anha berkata : rosululloh shollallohu alaihi wasallam biasa sholat shubuh dimana kaum wanita hadir mengikuti beliau dengan menutupi kepala dan badannya dengan kain. Mereka lantas pulang dan tidak ada yang mengenali mereka seseorangpun karena cuaca masih gelap  [HR Bukhori Muslim]
2.       Menunaikan i’tikaf
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ  مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya. [Muttafaq Alaihi]
3.       Keluar berjihad bersama nabi shollallohu alaihi wasallam
عَنْ عَائِشَةَ َوَعَنْهَا قَالَتْ  كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ , فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا , خَرَجَ بِهَا  مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila ingin bepergian, beliau mengundi antara istri-istrinya, maka siapa yang undiannya keluar, beliau keluar bersamanya. [Muttafaq Alaihi]
4.       Mencari hiburan
عَنْ عَائِشَةَ  َوَعَنْهَا قَالَتْ  رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَسْتُرُنِي  وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَى اَلْحَبَشَةِ يَلْعَبُونَ فِي اَلْمَسْجِدِ  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menghalangiku ketika aku sedang melihat orang-orang habasyah tengah bermain di dalam masjid. [Muttafaq Alaihi]
عَنْ عائشة رضى الله عنها سَابَقَنِى رسول الله صلى الله عليه وسلم فَسَبَقْتُهُ فَلَبِثْتُ حَتَّى إذَا أرْهَقَنِى اللَّحْمُ سَابَقَنِى فَسَبَقَنِى فقال هذِهِ بِتِلْكَ
Dari Aisyah : rosululloh shollallohu alaihi wasallam bertanding lari denganku dan aku menang. Lalu aku berhenti sehingga ketika badanku menjadi gemuk, rosululloh shollallohu alaihi wasallam bertanding lagi denganku dan beliau menang lalu beliau bersabda : kemenangan ini untuk menebus kekalahan kemarin  [HR Ahmad dan Abu Daud]
Maroji’ :
Albuyut Fil Quranil Kariim, Sa’dun Jum’ah Hamadi Alhalbusi hal 183