Kedudukan Orang-Orang Yang Tidak Sampai Hijrahnya

Albait Dalam Alquran (53)
Hubaib bin Dalomroh yang sudah sepuh meminta anaknya agar dipapah hingga Madinah. Ketika sudah sampai Tan’im, ia berada di ujung kematian. Iapun meletakkan tangan kanannya atas tangan kiri seraya berkata : Ya Alloh, ini untukmu dan ini untuk rosulmu. Aku berbaiat kepadamu sebagaimana aku pernah berbaiat dengan tangan rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Akhirnya ia mati secara terpuji. Peristiwa itu sampai kepada para sahabat, hingga mereka berkata : Seandainya ia sampai tiba di Madinah, pasti pahalanya lebih sempurna. Allohpun menurunkan ayat :
وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang  [annisa’ : 100]
Maroji’ :
Albuyut Fil Quranil Kariim, Sa’dun Jum’ah Hamadi Alhalbusi hal 311