Rumah Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam Tidak Ada Penjagaan

Albait Dalam Alquran (28)
Begitu sulitnya rakyat kecil bertemu dengan pemimpinnya. Perlu prosedur dan birokrasi yang berbelit yang belum tentu akan mendatangkan hasil. Seorang presiden ke manapun pergi selalu mendapat pengawalan ketat. Rakyat tidak bisa mendekat kecuali dari jarak jauh yang sudah ditentukan pasukan pengawal. Ring satu dan ring dua dikenal dan diterapkan oleh para petugas. Kalau sudah begitu, maka kita akan mendapatkan kenyataan bahwa mayoritas masyarakat tidak akan bisa melihat dari dekat wajah pemimpinnya kecuali dari layar televisi atau mas media.
Teori ini tidak ada pada pribadi rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Begitu mudahnya umat bersua dengan beliau. Tidak ada aturan rumit yang beliau terapkan. Bahkan rumah yang ditempati, tidak didapatkan seorang penjaga sehingga terlalu mudah bagi para sahabat yang ingin bertemu dengan nabinya sebagaimana riwayat di bawah ini :
وعَنْ أنس رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال مر النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم عَلَى امرأة تبكي عند قبر فقال اتقي اللَّه واصبري فقالت إليك عني فإنك لم تصب بمصيبتي ولم تعرفه، فقيل لها إنه النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فأتت باب النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فلم تجد عنده بوابين فقال لم أعرفك فقال إنما الصبر عند الصدمة الأولى مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas rodliyallohu anhu berkata : Nabi shollallohu alaihi wasallam melewati seorang wanita yang tengah menangis di sisi kuburan. Beliau bersabda : Bertaqwalah kepada Alloh dan bersabarlah. Ia berkata : Pergilah dariku, karena sesungguhnya engkau tidak mendapatkan musibah sebagaimana musibah yang menimpaku ! Rupanya wanita itu tidak tahu kalau yang menasehatinya adalah nabi. Lalu ada yang memberitahu kepadanya bahwa orang itu adalah nabi shollallohu alaihi wasallam. Iapun segera bergegas menuju pintu rumah nabi shollallohu alaihi wasallam, sementara ia tidak mendapatkan di depannya seorang pengawalpun. Wanita itu berkata : Maaf, aku tidak tahu kalau yang menegur adalah engkau. Beliau bersabda : Sabar itu ada pada saat musibah pertama kali datang  [muttafaq alaih]