Ahlul Ma’asyi Dari Kalangan Orang Beriman Di Neraka

(yang bersifat sementara)
Penghuni neraka ada tiga : jin, orang kafir dan orang beriman pelaku maksiat. Untuk dua kelompok pertama, Alloh berfirman :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آَذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ  
Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai  [al a’rof : 179]
Adapun orang beriman yang bergelimangan dosa, rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ أبِى سَعِيْدٍ الْخُذْرِيِّ رضى الله عنه عَنِ النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : يَدْخُلُ أهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَ أهْلُ النَّارِ النَّارَ ثُمَّ يَقُوْلُ الله تَعَالَى أخْرِجُوا مِنَ النَّارِ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إيْمَانٍ فَيُخْرَجُوْنَ مِنْهَا قَدِ اسْوَدُّوْا فَيُلْقَوْنَ فِى نَهْرِ الْحَيَا أوِ الْحَيَاةِ فَيَنْبُتُوْنَ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِى جَانِبِ السَّيْلِ ألَمْ تَرَ أنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً
Dari Abu Said Alkhudzriyyi rodliyallohu anhu dari nabi shollallohu alaihi wasallam, bersabda : ahlul jannah memasuki aljannah dan ahlunnar memasuki neraka, lalu Alloh berfirman : Keluarkan dari penghuni neraka yang di dalam hatinya ada sekecil biji sawi dari iman. Lalu merekapun dikeluarkan darinya dalam keadaan telah menghitam. Selanjutnya dilempar ke dalam ma’ul hayat (air kehidupan) Akhirnya mereka tumbuh seperti biji tumbuh di sisi aliran air. Tidakkah kalian tahu biji itu keluar dalam keadaan kuning melingkar  [HR Bukhori Muslim]
Hadits di atas menerangkan bahwa sebagaian umat rosululloh shollallohu alaihi wasallam ada yang termasuk bagian dari pelaku maksiat. Rupanya ada sebagian dosanya belum bisa terhapus lewat amal sholihnya dan syafaat dari nabi shollallohu alaihi wasallam. Tidak ada penyelesaian selain orang yang bersangkutan harus mendekam sementara di neraka.
Hadits di atas merupakan bantahan bagi kelompok mu’tazilah yang meyakini akan kekalnya pelaku maksiat di neraka.
Maroji’ :
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani 1/92