Pertemanan

(yang bersifat sementara)
Dengan penuh kasih sayang, seorang ibu menyusui bayinya. Sepasang saudara begitu akrabnya. Kakak mengasihi adiknya, demikian juga sebaliknya. Pasangan suami istri begitu mesra. Suami menyayangi istri, sementara sang istri sangat menghormati suaminya. Dalam sebuah organisasi masa besar, pengikut begitu loyal kepada pemimpinnya. Mereka rela mati demi tokoh yang ia idolakan. Apa yang terjadi pada hari kiamat ? Semua pudar dan sirna. Alloh subhaanahu Wata’ala mengingatkan kita akan peristiwa besar ini.
Kasih sayang antara ibu dan anak, suami dengan istri dan kakak dengan adik akan hilang. Alloh berfirman :
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ  وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ  وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ  لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
35. dari ibu dan bapaknya,
36. dari istri dan anak-anaknya.
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang  menyibukkannya  [abasa : 34-37]
وَلَا يَسْأَلُ حَمِيمٌ حَمِيمًا يُبَصَّرُونَهُمْ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ  وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ  وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنْجِيهِ
10. dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya,
11. sedang mereka saling memandang. orang kafir ingin kalau Sekiranya Dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya,
12. dan isterinya dan saudaranya,
13. dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).
14. dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya  [alma’arij : 11-14]
Penulis tafsir Albaqo’i menerangkan bahwa terputusnya semua hubungan keakraban dan nasab disebabkan oleh dahsyatnya peristiwa hari kiamat. Semua manusia sibuk dengan urusan dirinya sendiri.
Adapun putusnya hubungan antara pemimpin dan dan bawahan, Alloh ceritakan :
إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ  
166. (yaitu) ketika orang-orang yang diikuti (pemimpin) itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
167. dan berkatalah orang-orang yang mengikuti : Seandainya Kami dapat kembali (ke dunia), pasti Kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka  [albaqoroh : 166-167]
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا  رَبَّنَا آَتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
66. pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata : Alangkah baiknya, andaikata Kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.
67. dan mereka berkata : Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar Kami, lalu mereka menyesatkan Kami dari jalan (yang benar).
68. Ya Tuhan Kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar  [al ahzab : 66-68]
Kendati demikian, Alloh memberi kabar gembira buat kita bahwa ada pertemanan yang bersifat abadi yang akan tetap kita rasakan pada hari kiamat. Pertemanan yang dibangun di atas dasar keimanan. Manakala bingkai persaudaraan berada dalam ketaqwaan maka akan langgeng. Alloh berfirman :
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa  [azzukhruf : 67]
Ibnu Katsir berkata : Pertemanan dan persahabatan atas dasar selain Alloh maka pada hari kiamat akan berubah menjadi permusuhan, kecuali yang dibangun atas dasar cinta karena Alloh. Ia akan kekal. Demikianlah apa yang diucapkan oleh Ibrohim kepada kaumnya :
وَقَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ   
Dan berkata Ibrahim : Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu mela'nati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali- kali tak ada bagimu Para penolongpun  [al ankabut : 25]
Maroji’ :
Tafsir Albaqo’i (maktabah syamilah)
Tafsir Ibnu Katsir (maktabah syamilah)