Pertarungan Antara Haq Dan Batil

(yang bersifat sementara)
Selama dunia belum kiamat, alhaq dan albatil senantiasa bermusuhan. Para nabi dan pemegang panji kebenaran dari kalangan orang beriman akan selalu berhadapan dengan setan dan pengikutnya dari orang kafir. Perang kata-kata terjadi antara keduanya. Kaum mu’minin menyebut mereka sebagai auliyaausy syaithon, kafir, musyrik, ‘aduwalloh dan lainnya. Sementara mereka akan menyebut kita dengan sufahaa’ (orang-orang bodoh), majnun (orang gila), aroodziluna baadiyarro’yi (manusia picik pikirannya) dan sebutan lainnya.
Tidak hanya itu saja. Ancam mengancam adalah sudah hal lumrah terjadi antara keduanya. Alquran mengisahkan akan hal ini :
Tentang ancaman terhadap Syuaib :
قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا قَالَ أَوَلَوْ كُنَّا كَارِهِينَ   
Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang menyombongkan dan berkata : Sesungguhnya Kami akan mengusir kamu Hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota Kami, atau kamu kembali kepada agama kami. berkata Syu'aib : Dan Apakah (kamu akan mengusir kami), Kendatipun Kami tidak menyukainya ? [al a’rof : 88]
Tentang ancaman Firaun kepada Musa :
وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَى وَلْيَدْعُ رَبَّهُ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ  
Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya) : Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena Sesungguhnya aku khawatir Dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi  [almu’min : 26]
Tentang ancaman Namruj terhadap Ibrohim :
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آَلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ      
Mereka berkata : Bakarlah Dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak   [al anbiya’ : 68]
Kapan permusuhan ini akan berakhir ? Jawabannya adalah pada hari kiamat. Karena hari itulah akan tampak siapa pemenang dan siapa pecundang. Orang beriman akan bahagia di akhirat sebagai balasan atas alhaq yang diperjuangkannya. Adapun orang kafir akan sengsara di neraka sebagai balasan dari dukungannya terhadap kebatilan.