(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 16)
Jimat tolak bala masih populer di sebagai manusia yang menisbatkan dirinya sebagai muslim. Itu juga pernah terjadi di kala nabi shollallohu alaihi wasallam hidup.
Imron bin Husain Radhiallahu’anhu menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melihat seorang laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kuningan, kemudian beliau bertanya :
ما هذه ؟، قال : من الواهنة، فقال : انزعها فإنها لا تزيدك إلا وهنا، فإنك لو مت وهي عليك ما أفلحت أبدا
Apakah itu ?, orang laki-laki itu menjawab : Gelang penangkal penyakit, lalu Nabi bersabda : Lepaskan gelang itu, karena sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu, dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung selama lamanya. (HR. Ahmad dengan sanad yang bisa diterima)
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata :
· Hadits di atas berisi sikap keras terhadap pemakai gelang, benang dan lainnya (sebagai tolak bala)
· Seorang sahabat bila mati dalam keadaan masih mengenakannya maka tidak akan beruntung (celaka di akhirat)
· Tidak ada udzur kebodohan dalam permasalahan syirik
Ketika generasi terbaik yang masih dibimbing oleh manusia terbaik (rosululloh shollallohu alaihi wasallam), ternyata masih didapati penyimpangan tauhid, lalu bagaimana dengan kita ? Di saat kebodohan merajalela, sementara sedikt sekali ulama yang memberikan bimbingan. Nas alulloh al’afiyah.
Maroji’ :
Kitab tauhid, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab hal 42