Dua Orang Yang Dikendalikan Setan

(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 54)
Khuzaifah menuturkan bahwa saat dirinya hadir dalam sebuah perjamuan makanan. Sudah menjadi etika bahwa tidak ada satupun yang mengambil makanan kecuali setelah nabi shollallohu alaihi wasallam mengambil terlebih dahulu.
Tiba-tiba seorang jariyah, seolah tangannya dikendalikan oleh sesuatu bergerak dengan cepat untuk mengambil makanan. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam menahannya. Baru saja berselang, seorang a’robiy dengan cepat tangannya bergerak untuk meraih makanan seolah ada yang menggerakkannya. Di situlah nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :
إن الشيطان يستحل الطعام أن لا يذكر اسم اللَّه تعالى عليه، وإنه جاء بهذه الجارية ليستحل بها فأخذت بيدها، فجاء بهذا الأعرابي ليستحل به فأخذت بيده؛ والذي نفسي بيده إن يده في يدي مع يديهما
Sesungguhnya setan berkesempatan ikut makan bila nama Alloh tidak disebut. Dia memanfaatkan jariyah lalu aku meraih tangannya. Selanjutnya ia datang memanfaatkan si a’robiy lalu aku pegang tangannya. Demi jiwaku yang ada di tanganNya, sesungguhnya tangan setan ada di tanganku bersama kedua tangan dua orang ini  [HR Muslim]
Pada kesempatan lainnya, ketika beliau bersama enam orang sahabatnya sedang makan, datanglah seorang a’robiy yang langsung mengambil dua suapan makanan. Beliau bersabda :
                                              أما إنه لو سَمَّى لكفاكم
Bila dia membaca basmallah, niscaya sudah cukup buat kalian  [HR Tirmidzi]
Itulah setan, sahabat yang merupakan didikan beliau langsung, ternyata tak luput dari jerat. Boleh jadi atau bahkan demikianlah kenyataannya, kita sudah dikuasai setan. Rasa lapar yang menyiksa dan makanan yang mengundang selera, menyebabkan kita sudah lupa dengan Arrozaq (Alloh Maha Pemberi Rizki)