Dari Biasa Menjadi Luar Biasa




(Tongkat Musa 7)
 
Mekah adalah tanah gersang dengan cuaca yang sangat panas. Ia adalah daerah yang tidak berarti apa-apa. Karena ka’bahlah membuat setiap umat islam rindu untuk mengunjunginya.

Bilal berkulit hitam, ditambah statusnya sebagai budak membuatnya menjadi manusia hina. Keislamannya membuatnya mulia di sisi Alloh. Bunyi sendalnya di aljannah sudah didengar oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Siapa yang dia benci, Alloh akan membencinya dan siapa yang ia ridloi maka Alloh akan meridloinya.

Bangsa Arab disebut sebagai masyarakat jahiliyyah. Kebodohan mereka terhadap tauhid membuat mereka banyak melakukan perbuatan yang dimurkai Alloh. Membunuh bayi-bayi perempuan, zina, penyiksaan terhadap binatang dan sekian banyak perbuatan syirik membuat mereka berada dalam alam kegelapan. Saat Muhammad diutus sebagai rosul di tengah-tengah mereka merubah status rendah mereka. Minadz dzulumat ilannuur (dari jaman kegelapan menuju jaman yang dipenuhi cahaya). Itulah kalimat yang tepat buat masyarakat quraisy.

Tongkat Musa hanyalah sekedar tongkat. Alat untuk bersandar dan mencari dedaunan saat menggembala kambing. Ketika Alloh menetapkan benda sebagai mu’jizat maka tukang sihir takluk, Firaun binasa dan dengannya mengalirlah 12 mata air.

Demikianlah, sesuatu yang biasa berubah menjadi luar biasa atas kehendak Alloh.