(Sujud Dalam Timbangan Aqidah 11)
Di beberapa
ayat, Alloh menerangkan bahwa seluruh makhluqNya bersujud kepada Alloh tanpa
terkecuali. Di antara ayat yang menerangkan masalah ini adalah :
1. Arro’d
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْآَصَالِ
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di
langit dan di bumi, baik dengan thou’an (kemauan sendiri) ataupun karhan
(terpaksa) dan sujud pula bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari [arro’d : 15]
Ayat ini membagi sujudnya makhluq kepada Alloh menjadi dua.
Syaikh Abu Bakar Aljazairi menyebut :
a. Di langit dan
bumi secara thou’an (kemauan sendiri)
Mereka adalah para malaikat dan orang beriman
b. Karhan
(terpaksa)
Mereka adalah orang munafiq. Kalau toh mereka menunaikan
sholat, pasti akan dilaksanakan dengan penuh kemalasan
2. Annahl
أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى مَا خَلَقَ اللَّهُ مِنْ
شَيْءٍ يَتَفَيَّأُ ظِلَالُهُ عَنِ الْيَمِينِ وَالشَّمَائِلِ سُجَّدًا لِلَّهِ
وَهُمْ دَاخِرُونَ وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا
فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا
يَسْتَكْبِرُونَ
48. dan Apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang
telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri
dalam Keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri ?
49. dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di
langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para malaikat, sedang
mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri
[annahl :
48-49]
Ayat ini menerangkan bahwa seluruh makhluq baik di langit dan
bumi bersujud kepada Alloh tanpa terkecuali. Syaikh Abu Bakar Aljazairi berkata
: Yang dimaksud dengan sujud di sini adalah ketundukan dan kepatuhan kepada
Alloh Ta’ala baik dalam hal hidup, mati, sehat, sakit, kebaikan dan lainnya.
Oleh karena itu sakitnya seseorang adalah ketetapan dari
Alloh yang tidak bisa dihindari oleh makhluq sebagaimana kematian yang menimpa
seseorang tidak mungkin dihindari. Inilah makna sujud.
3. Alhaj
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ
لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ
وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ
مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa
yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan,
binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia ? dan banyak
di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. dan Barangsiapa yang
dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah
berbuat apa yang Dia kehendaki [alhaj : 18]
Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi menerangkan bahwa yang
dimaksud sujud pada ayat ini adalah tunduk dan menghinakan diri kepadaNya
dengan meletakkan wajahnya di atas tanah di hadapan Rob Ta’ala. Ayat di atas
menerangkan tentang dua kelompok berkenaan sikap sujud kepada Alloh :
a. Taat bersujud
kepada Alloh
Penghuni langit (para malaikat), penghuni (jin dan binatang),
planet (matahari dan bulan), alam (gunung dan pepohonan), binatang dan kebanyakan
manusia (mukmin yang taat)
b. Tidak mau
bersujud
Mereka adalah orang kafir yang telah ditetapkan adzabnya oleh
Alloh
4. Arrohman
وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan Kedua-duanya sujud
kepadaNya [arrahmah : 6]
Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi menerangkan bahwa yang
dimaksud annajmu adalah pohon yang tidak berkaki. Ia adalah makanan binatang
(maksudnya rumput). Adapun asy syajar adalah pohon yang berkaki. Ia adalah
pohon yang berbuah yang bisa dimakan manusia. Adapun makna sujud keduanya
adalah tunduk kepada Alloh dan tidak berbuat maksiat sebagaimana maksiat yang
diperbuat tsaqolan (manusia dan jin)
Maroji’ :
Tafsir Aisaruttafasir (maktabah syamilah) hal 251, 272, 334
dan 531