(Jihad Dan Haji 1)
1.
Keduanya adalah ibadah yang paling
afdhol
عن أَبي هريرة رضي الله عنه قَالَ سُئِلَ رسول الله صلى الله عليه وسلم أيُّ العَمل أفْضَلُ ؟
قَالَ إيمَانٌ بِاللهِ وَرَسُولِهِ
قيلَ ثُمَّ مَاذَا ؟ قَالَ الجهادُ في سَبيلِ اللهِ
قِيلَ : ثُمَّ مَاذَا ؟ قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ متفقٌ عَلَيْهِ .
Dari bu Huroiroh rodliyallohu
anhu : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam ditanya : Amal apa yang paling
afdhol ? Beliau menjawab : Iman kepada Alloh dan rosulNya. Beliau ditanya lagi
: Kemudian apalagi ? Beliau menjawab : Aljihad fi sabilillah. Beliau ditanya
lagi : Kemudian apa lagi ? Beliau menjawab : Haji yang mabrur [muttafaq alaih]
2. Haji disetarakan dengan jihad
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! عَلَى
اَلنِّسَاءِ جِهَادٌ ? قَالَ: نَعَمْ, عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لَا قِتَالَ فِيهِ:
اَلْحَجُّ, وَالْعُمْرَةُ
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya : Ya
Rasulullah, apakah kaum wanita itu diwajibkan jihad ? Beliau menjawab : Ya,
mereka diwajibkan jihad tanpa perang di dalamnya, yaitu haji dan umrah [HR
Ahmad bukhori, Muslim dan Ibnu Majah]
3.
Sama-sama
menghapus dosa
عن سهل بن سعد قال : قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم ما راح مسلم في سبيل الله
مجاهداً أو حاجاً ، مهلاً أو ملبياً إلا غربت الشمس بذنوبه وخرج منها
Dari Sahl bin Sa’d, berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Tidaklah seorang muslim bepergian fisabilillah dalam rangka
berjihad atau menunaikan haji, berihlal atau bertalbiyyah kecuali matahari akan
tenggelam bersama dosa-dosanya dan keluar darinya [HR Thobroni]
4.
Keduanya dinilai sebagai duta Alloh
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم وفد الله ثلاثة : الغازي ،
والحاج ، والمعتمر
Dari Abu
Huroiroh rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Utusan Alloh ada tiga : Orang yang berperang, haji dan umroh [HR Alhakim
dan Baihaqi]
5.
Jenazah mujahid dan haji dikenakan pakaian
yang dikenakan saat menemui kematiannya
عن ابن عباس أن رجلاً أوقصته راحلته وهو محرم فمات ، فقال
رسول الله صلى الله عليه وسلم اغسلوه بماء
وسدر وكفنوه في ثوبيه ولا تخمروا رأسه ولا وجهه ، فإنه يبعث يوم القيامة ملبياً
Dari Ibnu Abbas : Seorang laki-laki terjatuh dari
kendaraannya saat menunaikan ihrom lalu mati. Maka rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bersabda : Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara, kafanilah
dengan dua kainnya. Jangan kalian tutup kepala dan wajahnya karena sesungguhnya
ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiyyah [HR Bukhori Muslim]
6.
Melempar adalah ciri khas yang
melekat pada keduanya
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه ( أَنَّهُ جَعَلَ
اَلْبَيْتَ عَنْ يَسَارِهِ, وَمِنًى عَنْ يَمِينِهِ, وَرَمَى اَلْجَمْرَةَ
بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ وَقَالَ: هَذَا مَقَامُ اَلَّذِي أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ سُورَةُ
اَلْبَقَرَةِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abdullah Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa ia
menjadikan Baitullah sebelah kirinya dan Mina sebelah kanannya dan melempar
Jumrah dengan tujuh batu. Ia berkata : Di sinilah tempat diturunkannya surat
al-Baqarah kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam [Muttafaq
Alaihi]
عن عُقبة بن عامِر
الجُهَنيِّ رضي الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ عَلَى المِنْبَرِ يقول وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ
مِنْ قُوَّةٍ أَلاَ إنَّ القُوَّةَ الرَّميُ
ألاَ إنَّ القُوَّةَ الرَّمْيُ
ألاَ إنَّ القُوَّةَ الرَّمْيُ
Dari Uqbah bin Amir Aljuhani rodliyallohu anhu, berkata :
Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda saat berada di atas
mimbar : Wa a’iddu mastathou’tum min quwwah (persiapkan apa saja yang kalian
mampu dari kekuatan). Ingatlah, sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar !
Ingatlah, sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar [HR Muslim]
7.
Haji
dan jihad mengenal badal
عن أنس رضي الله عنه أن
فَتَىً مِنْ أسْلَمَ ، قَالَ : يَا رسولَ اللهِ ، إنِّي أُرِيدُ الغَزْوَ وَلَيْسَ
مَعِيَ مَا أَتَجهَّزُ بِهِ ، قَالَ ائْتِ فُلاناً فَإنَّهُ قَدْ كَانَ تَجَهَّزَ
فَمَرِضَ فَأتَاهُ، فَقَالَ إنَّ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُقْرِئُكَ السَّلاَمَ ، ويقول أعْطِني الَّذِي تَجَهَّزْتَ بِهِ قَالَ
يَا فُلاَنَةُ ، أعْطِيهِ الَّذِي كُنْتُ تَجَهَّزْتُ بِهِ ، وَلاَ
تَحْبِسِي عَنْهُ شَيْئاً ، فَوَاللهِ لاَ تَحْبِسِي مِنْهُ شَيْئاً فَيُبَارَكَ
لَكِ فِيهِ . رواه مسلم .
Dari Anas rodliyallohu anhu : Seorang pemuda dari Asalam
berkata : Ya rosululloh, sesungguhnya aku ingin berperang akan tetapi aku tidak
mempunyai bekal. Beliau bersabda : Datanglah kepada si fulan, sesungguhnya ia
sudah memiliki perbekalan untuk berperang, akan tetapi tiba-tiba ia sakit.
Iapun segera mendatanginya seraya berkata : Sesungguhnya rosululloh shollallohu
alaihi wasallam menyampaikan salam untukmu dan berpesan : Berikan padaku
perbekalan perangmu. Ia berkata kepada istrinya : Wahai Fulanah, berikan
padanya perbekalan yang sudah aku persiapkan. Janganlah engkau tahan. Demi
Alloh, tidaklah engkau tahan (maksudnya, berikan saja) maka Alloh akan memberi
keberkahan buatmu padanya [HR Muslim]
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا ( كَانَ اَلْفَضْلُ
بْنُ عَبَّاسٍ رَدِيفَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَجَاءَتِ اِمْرَأَةٌ
مَنْ خَثْعَمَ، فَجَعَلَ اَلْفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا وَتَنْظُرُ إِلَيْهِ،
وَجَعَلَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَصْرِفُ وَجْهَ اَلْفَضْلِ إِلَى
اَلشِّقِّ اَلْآخَرِ. فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ, إِنَّ فَرِيضَةَ اَللَّهِ
عَلَى عِبَادِهِ فِي اَلْحَجِّ أَدْرَكَتْ أَبِي شَيْخًا كَبِيرًا, لَا يَثْبُتُ
عَلَى اَلرَّاحِلَةِ, أَفَأَحُجُّ عَنْهُ? قَالَ: نَعَمْ وَذَلِكَ فِي حَجَّةِ
اَلْوَدَاعِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَفْظُ لِلْبُخَارِيِّ
Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
pernah bertemu dengan suatu kafilah di Rauha', lalu beliau bertanya:
"Siapa rombongan ini ? Mereka berkata : Siapa engkau ? Beliau menjawab :
"Rasulullah." Kemudian seorang perempuan mengangkat seorang anak kecil
seraya bertanya : Apakah yang ini boleh berhaji ? Beliau bersabda : Ya boleh,
dan untukmu pahala [HR Muslim]
8.
Anak-anak
kecil sudah terlibat di kedua ibadah ini
عن السائب بن يزيد رضي الله عنه قَالَ : لَمَّا قَدِمَ
النبيُّ صلى الله عليه وسلم مِنْ غَزْوَةِ
تَبُوك تَلَقَّاهُ النَّاسُ ، فَتَلَقّيتُهُ مَعَ الصِّبْيَانِ عَلَى ثَنيَّةِ
الوَدَاعِ
Dari
Saib bin Yazid rodliyallohu anhu : Ketika nabi shollallohu alaihi wasallam tiba
dari perang tabuk, manusia menyambutnya. Akupun ikut menyambut beliau bersama
anak-anak di Tsaniyyatul Wada’ [HR
Abu Daud]
عن ابن عباس رضي الله
عنهما أنَّ النبيَّ صلى الله عليه وسلم
لَقِيَ رَكْباً بالرَّوْحَاءِ ، فَقَالَ مَنِ القَوْمُ ؟ قالوا: المسلِمُونَ . قالوا : مَنْ أنْتَ ؟
قَالَ) رسولُ اللهِ(
فَرَفَعَتِ امْرَأةٌ صَبيّاً ، فَقَالَتْ : ألِهَذَا حَجٌّ ؟ قَالَ نَعَمْ ،
وَلَكِ أجْرٌ
Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
pernah bertemu dengan suatu kafilah di Rauha', lalu beliau bertanya :
"Siapa rombongan ini ?" Mereka berkata : Siapa engkau? Beliau
menjawab : "Rasulullah. Kemudian seorang perempuan mengangkat seorang anak
kecil seraya bertanya : Apakah yang ini boleh berhaji? Beliau bersabda : Ya
boleh, dan untukmu pahala [HR Muslim]
9.
Membutuhkan
kendaraan dan bekal
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ
اَللَّهِ, مَا اَلسَّبِيلُ? قَالَ اَلزَّادُ وَالرَّاحِلَةُ
Anas Radliyallaahu 'anhu berkata : Ada yang bertanya: Wahai
Rasulullah, apakah sabil (jalan) itu? beliau bersabda : Bekal dan kendaraan [HR Daruquthni]
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ
الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآَخَرِينَ مِنْ
دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja
yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang
dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.
apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan) [al anfal : 60]
10.
Jihad
dan haji menyatukan umat islam
عَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَقَّتَ لِأَهْلِ اَلْمَدِينَةِ: ذَا
الْحُلَيْفَةِ, وَلِأَهْلِ اَلشَّامِ: اَلْجُحْفَةَ, وَلِأَهْلِ نَجْدٍ: قَرْنَ
اَلْمَنَازِلِ, وَلِأَهْلِ اَلْيَمَنِ: يَلَمْلَمَ, هُنَّ لَهُنَّ وَلِمَنْ أَتَى
عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِهِنَّ مِمَّنْ أَرَادَ اَلْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ, وَمَنْ
كَانَ دُونَ ذَلِكَ فَمِنْ حَيْثُ أَنْشَأَ, حَتَّى أَهْلُ مَكَّةَ مِنْ مَكَّةَ
) مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam telah menetapkan miqat untuk penduduk Madinah: Dzul
Khulaifah, Penduduk Syam : Al-Juhfah, penduduk Nejed : Qarnul Manazil, Penduduk
Yaman : Yalamlam. Miqat-miqat itu untuk mereka dari negeri-negeri tersebut dan
untuk mereka yang melewatinya dari negeri-negeri lain yang ingin menunaikan
haji dan umrah. Adapun bagi orang-orang selain itu maka miqatnya dari tempat
yang ia kehendaki, sehingga penduduk Mekkah miqatnya dari Mekkah [Muttafaq Alaihi]
Hadits di atas menerangkan tentang miqot haji. Dari empat
arah mata angin, umat islam bisa memasukinya dari arah mana saja mereka datang.
Ini menunjukkan bahwa haji adalah ibadah
yang membuat umat islam dari seluruh penjuru dunia akan mendatanginya. Oleh
karena itu, tentang miqot Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam berkata :
Penentuan miqot dari nabi shollallohu alaihi wasallam adalah bagian dari
mu’jizat kenabian. Itu dikarenakan bahwa saat penentuan miqot, penduduk kota
Mekah belum seluruhnya masuk islam. Ini menandakan bahwa mereka akan masuk
islam, menunaikan haji dan berihrom dan itu sekarang telah terjadi.
Datangnya umat islam dari segala penjuru juga terjadi pada
medan jihad. Afghanistan saat dijajah soviet, membuat umat islam dari berbagai
Negara berbondong-bondong datang ke sana, termasuk perang akhir zaman di Suriah
dimana nabi shollallohu alaihi wasallam memerintahkan kita untuk bergabung di
dalamnya :
عن إبن حوالة قال رسول الله صلّى الله
عليه وسلّم : سَيَصِيْرُ الأمْرُ إلى أنْ تُكُوْنُوْا جُنُوْدًا مُجَنَّدَةً
جُنْدٌ بِالشَّامِ وجند بِالْيَمَنِ وَجُنْدٌ بِالْعِرَاقِ قال إبن حوالة خِرْ لِي
يَارسول الله إنْ أدْرَكْتُ ذَالِكَ فقال عَلَيْكَ بالشّام فَإِنَّهَا خِيْرَةُ
الله مِنْ أرْضِهِ يَجْتَبِى إلَيْهِ مِنْ عِبَادِهِ فَأَمَّا إنْ أبَيْتُمْ
فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ واسْقُوْا مِنْ غُدْرِكُمْ فَإِنَّ الله تَوَكَّلَ لِي
بِالشَّامِ وَأْهْلِهِ
Dari
Ibnu Hiwalah : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Perkara umat
islam akan tertuju pada pasukan-pasukan kuat, yaitu : Pasukan di negeri Syam,
Pasukan di Yaman dan pasukan yang ada di negeri Iraq. Ibnu Hiwalah berkata : Ya
Rosululloh, pilihkan buatku bila aku hidup saat itu. Beliau bersabda :
Bergabunglah dengan yang ada di Syam karena mereka adalah sebaik-baik bumi
Alloh yang Alloh pilih dari hambaNya. Adapun bila tidak, maka bergabunglah
dengan yang ada di Yaman dan minumlah dari anak sungainya. Sesungguhnya, Alloh
menyerahkan Syam dan penduduknya kepadaku
[HR Abu Daud]
11. Ancaman kepada siapa yang meninggalkan
jihad dan haji
عن أَبي هريرة رضي الله عنه
قَالَ قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ ، وَلَمْ يُحَدِّثْ
نَفْسَهُ بالغَزْوِ ، مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنَ النِّفَاقِ )) رواه مسلم .
Dari
Abu Huroiroh rodliyallohu, bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam :
Barangsiapa mati dan belum pernah berperang atau tidak terdetik untuk
berperang, ia mati di atas sebagian dari kemunafikan [HR
Muslim]
عن علي قال: قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم من ملك زادا وراحلة تبلغه إلى بيت الله
ولم يحج فلا عليه أن يموت يهوديا
أو نصرانيا وذلك أن الله يقول في كتابه ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه
سبيلا
Dari
Ali, bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : Barangsiapa memiliki
perbekalan dan kendaraan yang membuat ia bisa sampai ke baitulloh sementara ia
belum menunaikan haji, maka terserah baginya, apakah ia akan mati sebagai
yahudi atau nasrani. Itu dikarenakan Alloh berfirman di dalam kitabNya :
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang
yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah