(Sujud Dalam Timbangan Aqidah 23)
Mu’jizat bila dihadapkan dengan sihir, tentu mu’jizatlah yang
akan keluar sebagai pemenang karena alhaq tidak mungkin dikalahkan oleh
kebatilan. Itu juga yang terjadi pada diri tukang sihir Firaun. Hidayah Alloh
turunkan manakala mereka melihat ular besar menelan tali temali yang mereka
lewatkan. Bukti ketundukan itu mereka lakukan dengan sujud. Alloh berfirman
tiga kali tentang ini :
قَالَ أَلْقُوا فَلَمَّا أَلْقَوْا
سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ
عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا
كَانُوا يَعْمَلُونَ فَغُلِبُوا هُنَالِكَ
وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ وَأُلْقِيَ
السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ
116. Musa menjawab :
"Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan,
mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka
mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan).
117. dan Kami wahyukan kepada
Musa : "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu
menelan apa yang mereka sulapkan.
118. karena itu nyatalah yang
benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
119. Maka mereka kalah di
tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.
120. dan Ahli-ahli sihir itu
serta merta meniarapkan diri dengan bersujud [al a’rof : 116-120]
قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ
تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا
حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى
فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى
قُلْنَا لَا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعْلَى وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ
تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ
السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى فَأُلْقِيَ
السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا آَمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى
65. (setelah mereka berkumpul)
mereka berkata : "Hai Musa (pilihlah), Apakah kamu yang melemparkan
(dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan ?"
66. berkata Musa :
"Silahkan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan
tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat,
lantaran sihir mereka.
67. Maka Musa merasa takut
dalam hatinya.
68. Kami berkata :
"Janganlah kamu takut, Sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang).
69. dan lemparkanlah apa yang
ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat.
"Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir
(belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia
datang".
70. lalu tukang-tukang sihir
itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata : "Kami telah percaya kepada
Tuhan Harun dan Musa [thoha :
65-70]
قَالَ لَهُمْ مُوسَى أَلْقُوا مَا
أَنْتُمْ مُلْقُونَ فَأَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوا بِعِزَّةِ
فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ الْغَالِبُونَ
فَأَلْقَى مُوسَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ
43. berkatalah Musa kepada
mereka : "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan".
44. lalu mereka melemparkan
tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata: "Demi kekuasaan
Fir'aun, Sesungguhnya Kami benar-benar akan menang".
45. kemudian Musa menjatuhkan
tongkatnya Maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan
itu.
46. Maka tersungkurlah
Ahli-ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah)
[asy syu’aro : 43-46]
Penulis tafsir fathul qodir berkata : Ibnu Mas’ud dan
beberapa orang dari kalangan sahabat berkata : Musa bertemu dengan pemimpin
sihir seraya berkata : Apakah pendapatmu, bila aku berhasil mengalahkanmu, lalu
engkau mau beriman kepadaku dan bersaksi bahwa apa yang aku datangkan adalah haq
? Tukang sihir berkata : Sungguh aku akan datang besok hari dengan sihir yang
tidak akan dikalahkan oleh sihirmu. Demi Alloh, jika engkau mampu mengalahkanku
maka aku akan beriman kepadamu dan bersaksi bahwa apa yang engkau bawa adalah
kebenaran.
Rupanya mu’jizat akhirnya keluar sebagai pemenang yang
membuat tukang sihir segera bersujud sebagai tanda pengakuan mereka terhadap
kebenaran dakwah Musa. Imam Auza’i berkata : Ketika tukang sihir bersujud,
ditampakkan pada diri mereka aljannah sehingga mereka bisa melihatnya.
Karena itulah, kenapa mantan tukang sihir Firaun tidak takut
menghadapi ancaman rajanya meski hukuman yang akan mereka terima sangatlah
berat. Demikianlah bila hidayah sudah masuk ke dalam hati, ditambah dengan
bukti kebenaran ditampakkan di depan mata maka iman tidak akan bisa digoyahkan
dengan apapun.
Maroji’ :
Tafsir fathul qodir (maktabah syamilah) hal 164