(Fiqih Ragu 2)
Meragukan kebenaran islam, datangnya hari berbangkit dan apa
saja yang datangnya dari Alloh adalah sesuatu yang dimurkai Alloh. Berulangkali
Alloh melarang kita bersikap ragu, di antaranya :
الْحَقُّ
مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran itu adalah dari Robmu, sebab itu jangan sekali-kali
kamu (wahai Muhammad) Termasuk orang-orang yang ragu [albaqoroh : 147]
الْحَقُّ
مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
(apa yang telah
Kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang datang dari Robmu, karena itu
janganlah kamu Termasuk orang-orang yang ragu-ragu [ali imron : 60]
أَفَغَيْرَ اللَّهِ أَبْتَغِي حَكَمًا
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ إِلَيْكُمُ الْكِتَابَ مُفَصَّلًا وَالَّذِينَ
آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْلَمُونَ أَنَّهُ مُنَزَّلٌ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ
فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Maka Patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah,
Padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan
terperinci? orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka
mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Robmu dengan sebenarnya. Maka
janganlah kamu sekali-kali Termasuk orang yang ragu-ragu [al an’am :114]
فَإِنْ كُنْتَ فِي شَكٍّ مِمَّا
أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ فَاسْأَلِ الَّذِينَ يَقْرَءُونَ الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكَ
لَقَدْ جَاءَكَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang
apa yang Kami turunkan kepadamu, Maka Tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca
kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Robmu,
sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu. [yunus : 94]
أَفَمَنْ كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ
رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا
وَرَحْمَةً أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الْأَحْزَابِ
فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلَا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ
رَبِّكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang
ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Robnya, dan diikuti pula oleh
seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab
Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. mereka itu beriman kepada Al Quran. dan
Barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang
kafir kepada Al Quran, Maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena
itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu
benar-benar dari Robmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. [hud : 17]
فَلَا
تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِمَّا يَعْبُدُ هَؤُلَاءِ مَا يَعْبُدُونَ إِلَّا كَمَا
يَعْبُدُ آَبَاؤُهُمْ مِنْ قَبْلُ وَإِنَّا لَمُوَفُّوهُمْ نَصِيبَهُمْ غَيْرَ
مَنْقُوصٍ
Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa
yang disembah oleh mereka]. mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek
moyang mereka menyembah dahulu. dan Sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan
dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi
sedikitpun [hud : 109]
وَإِنَّهُ
لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ هَذَا صِرَاطٌ
مُسْتَقِيمٌ
Dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan
tentang hari kiamat. karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan
ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus. [azzukhruf : 61]
وَلَقَدْ آَتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ
فَلَا تَكُنْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي
إِسْرَائِيلَ
Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat),
Maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quran itu) dan Kami jadikan
Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil
[assajdah
: 23]
Secara garis besar, ayat-ayat di atas berisi larangan
meragukan : Alhaq, alquran dan datangnya hari kiamat. Bagi mukmin, hukum-hukum
yang terkandung dalam alquran adalah harga mati. Meski berat dan berlawanan
dengan keinginan hati, akan ia tundukkan demi ketaatan kepada wahyu.
Larangan ragu yang tercantum pada ayat-ayat tertera di atas,
mayoritas khitobnya (arah pembicaraan) ditujukan kepada rosululloh shollallohu
alaihi wasallam. Kendati demikian, itu juga berlaku bagi seluruh umatnya.
Artinya, sikap ragu dilarang baik bagi nabi shollallohu alaihi wasallam, juga
pengikutnya.
Penulis tafsir Alqusyairi berkata singkat :
والخطاب له والمراد به الأمة
Khitob ditujukan kepadanya
(rosululloh) dan yang dituju adalah umatnya
Maroji’ :
Tafsir Alqusyairi (maktabah syamilah) hal 23