(Fiqih Ragu 1)
الْيَقيْنُ
لاَيَزُوْلُ بِالشَّكّ
Keyakinan itu tidak bisa digugurkan
dengan datangnya keraguan
Seseorang berwudlu di rumah. Lalu beranjak menuju di masjid.
Sepuluh menit duduk untuk menunggu iqomah, muncullah keraguan dalam dirinya. Ia
merasa seolah-olah baru saja kentut. Ia gamang, apakah kentut itu betul-betul
terjadi pada dirinya.
Menggunakan kaedah di atas, maka dua pertanyaan diajukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut :
Apakah ia yakin bahwa telah menunaikan wudlu di rumah ? Bila
jawaban mengatakan “ Saya yakin, telah berwudlu dari rumah “ Selanjutnya ajukan
pertanyaan kedua “ Bagaimana status kentut yang anda resahkan, ragu ataukah
yakin bahwa kentut itu betul-betul terjadi ? Bila ia menjawab “ Saya ragu “
Maka permasalahan sudah selesai. Kenapa ? Karena sebagaimana yang dikatakan
oleh Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam :
فَإِنَّ الْيَقيْنَ أقْوَى مِنَ
الشَّكِّ فَلاَ يَنْهَدِمُ الْيَقيْنُ بِالشَّكِّ
Sesungguhnya keyakinan lebih kuat
daripada keraguan, maka tidak boleh keyakinan dikalahkan oleh keraguan
Walhasil status wudlu tetap syah tidak batal karena asy syak
(keraguan) itu bersifat dzonn (persangkaan). Sementara dzonn tidak memiliki
dasar hukum yang kuat. Alloh berfirman :
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا إِنَّ الظَّنَّ لَا
يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan
saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai
kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan [yunus : 36]
Tentang status dzonn pada ayat di atas penulis tafsir Zadul
Masir berkata :
ليس هو كاليقين ، ولا يقوم مقام الحق
Dzonn tidak bisa disejajarkan dengan
alyaqin (keyakinan) dan ia tidak bisa menempati maqom (kedudukan) alhaq
Penulis tafsir Albaghowi berkata :
لا يقوم مقام العلم
Dzonn tidak bisa menempati kedudukan
ilmu
Betapa pentingnya kaedah ini hingga Syaikh Abdulloh
Abdurrohman Albassam menyebutnya sebagai minal qowa’idil kubro (bagian dari
kaedah yang agung)
Maroji’ :
Tafsir Zadul Masir (maktabah syamilah) hal 213
Tafsir Albaghowi (maktabah syamilah) hal 213
Taudlihul Ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 1/39
Hubbul Afkar