(Fiqih Ragu 31)
Setan berusaha menggoda orang beriman di setiap kesempatan.
Tidak ada celah sedikitpun kecuali mereka manfaatkan sebaik-baiknya agar kita
tergelincir dari jalan Alloh. Di antara pintu itu adalah menyusupkan ke dalam pikiran
kita untuk menanyakan banyak hal hingga dzat Alloh Ta’ala. Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam mengingatkan kita :
عن أبي هريرة قال : قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم لا يزال الناس يتساءلون حتى يقال هذا خلق الله
الخلق فمن خلق الله ؟ فمن وجد من ذلك شيئا فليقل آمنت بالله
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu, berkata : Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Manusia senantiasa bertanya hingga
dikatakan “ Ini, Alloh menciptakan makhluq, lalu siapa yang menciptakan Alloh ?
“ Siapa yang mendapatkan yang demikian itu sedikit saja maka segera ucapkan “
Aku beriman kepada Alloh “ [HR Bukhori, Muslim dan Abu
Daud]
عن أبي هريرة قال: قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم يأتي الشيطان أحدكم فيقول من خلق كذا وكذا ؟ حتى
يقول له من خلق ربك ؟ فإذا بلغ ذلك فليستعذ بالله ولينته
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu, berkata : Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Setan datang kepada seorang di antara
kalian lalu berkata : Siapa yang itu dan yang itu ? Hingga ia berkata kepadanya
: Siapa yang menciptakan Robmu ? Bila terjadi demikian, maka berlindunglah
kepada Alloh dan hentikan [HR Muslim]
Berdasar dua dalil di atas, berarti solusi dari masuknya
pertanyaan “ Siapa pencipta Alloh “ adalah :
1. Mengucapkan “
Amantu billah (Aku beriman kepada Alloh) “
2. Membaca ta’awudz
3. Segera
menghentikan pikiran itu
Imam Nawawi berkata : Bila terlintas padanya godaan ini maka
segeralah kembali kepada Alloh untuk melawan gangguan setan. Buang pikiran itu
dan harus diketahui bahwa lintasan itu berasal dari gangguan setan dimana setan
senantiasa berusaha untuk merusak dan menggelincirkan. Berpalinglah dari
melayani gangguan ini dan bersegeralah untuk memotongnya dengan cara
menyibukkan diri pada aktifitas lainnya.
Maroji’ :
Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 2/157 muassasatul mukhtar