Pertanyaan Kaum Wanita (5)
عَنْ أبي نُجَيد عِمْرَانَ
بنِ الحُصَيْنِ الخُزَاعِيِّ رضي الله عنهما : أنَّ امْرَأةً مِنْ جُهَيْنَةَ
أتَتْ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم وَهِيَ حُبْلَى مِنَ الزِّنَى ، فقالتْ : يَا
رسولَ الله ، أصَبْتُ حَدّاً فَأَقِمْهُ عَلَيَّ ، فَدَعَا نَبيُّ الله صلى الله عليه وسلم وَليَّها ، فقالَ : أَحْسِنْ إِلَيْهَا ، فإذا
وَضَعَتْ فَأْتِني فَفَعَلَ فَأَمَرَ بهَا نبيُّ الله صلى
الله عليه وسلم
فَشُدَّتْ عَلَيْهَا ثِيَابُهَا، ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَرُجِمَتْ، ثُمَّ
صَلَّى عَلَيْهَا. فقالَ لَهُ عُمَرُ: تُصَلِّي عَلَيْهَا يَا رَسُول الله وَقَدْ
زَنَتْ ؟ قَالَ: لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِينَ مِنْ
أهْلِ المَدِينَةِ لَوَسِعَتْهُمْ، وَهَلْ وَجَدْتَ أَفضَلَ مِنْ أنْ جَادَتْ
بنفْسِها لله عز وجل ؟!
Dari Abu Nujaid Imron bin Hushain Alkhozai rodliyallohu
anhuma : Bahwa seorang wanita dari Juhainah datang menghadap rosululloh
shollallohu alaihi wasallam dalam keadaan hamil karena zina. Ia berkata : Ya
rosululloh, aku telah melanggar hukum had maka segera tegakkan hukum buatku.
Nabi shollallohu alaihi wasallam memanggil walinya seraya bersabda : Urusi
dengan baik wanita ini, bila dia sudah melahirkan maka datangkanlah ia padaku.
Keluarganyapun melaksanakan titah beliau. Pada waktu yang telah ditentukan,
nabi shollallohu alaihi wasallam memerintahkan agar wanita itu diikat
pakaiannya lalu diintruksikan untuk dirajam. Setelah selesai, beliau
menyolatkannya. Umar berkata kepada beliau : Engkau sholatkan dia ya
rosululloh, padahal ia telah berzina ? Beliau bersabda : Sungguh dia telah
bertaubat, seandainya pahalanya dibagikan kepada 70 penduduk Madinah, pasti itu
akan mencukupi. Apakah engkau bisa menemukan orang yang lebih afdhol daripada
orang yang mengikhlaskan dirinya di hadapan Alloh ? [HR Muslim]
Kisah di atas memberi kita faedah :
1.
Akhlaq pelaku maksiat
Bertaubat dengan mengakui perbuatannya dan selanjutnya siap
menerima hukuman dunia
2.
Penetapan zina
Seorang diputuskan telah berzina melalui : Pengakuan dan
bukti (berupa kehamilan atau saksi empat orang laki-laki)
3.
Sikap kepada pelaku maksiat yang sudah menyampaikan
pengakuan
Harus menyikapinya dengan baik sebagaimana sabda nabi
shollallohu alaihi wasallam “Urusi dengan baik wanita ini “
4.
Hukuman zina yang sudah menikah
Dirajam sampai mati
5.
Hikmah hukum rajam
Kenapa pelaku tidak dipenggal lehernya ? Justru rajam yang
diberlakukan ? Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin berkata : Inilah hikmah Alloh
Ta’ala. Syariat tidak memerintahkan pelaku dipenggal dengan pedang yang
kemudian urusannya selesai dengan cepat, akan tetapi dirajam menggunakan
batu agar ia tersiksa dan merasakan
sakitnya hukuman sesuai dengan kenikmatan yang ia rasakan saat melakukan perbuatan
haram.
6.
Menyolatkan pelaku maksiat
Ini menunjukkan bahwa dosa tidak memasukkan pelakunya ke
dalam kekufuran. Status yang bersangkutan tetaplah muslim sehingga berhak untuk
disholatkan
7.
Hukum hudud menghapus dosa
Itu bisa kita lihat dari sabda nabi shollallohu alaihi
wasallam Sungguh dia telah bertaubat, seandainya pahalanya dibagikan kepada
70 penduduk Madinah, pasti itu akan mencukupi. Apakah engkau bisa menemukan
orang yang lebih afdhol daripada orang yang mengikhlaskan dirinya di hadapan
Alloh ?
8.
Fadhilah bertanya saat tidak tahu
Itulah yang dilakukan oleh Umar bin Khothob. Keheranannya
terhadap sholat yang dilakukan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam
untuk wanita itu, akhirnya terjawab setelah mendapat keterangan dari nabi
shollallohu alaihi wasallam
Maroji’ :
Syarh Riyadlush Sholihin, Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin
1/65