Pertanyaan Kaum Wanita (9)
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: جَاءَتْ فَاطِمَةُ
بِنْتُ أَبِي حُبَيْشٍ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَتْ: يَا
رَسُولَ اَللَّهِ! إِنِّي اِمْرَأَةٌ أُسْتَحَاضُ فَلَا أَطْهُرُ أَفَأَدَعُ
اَلصَّلَاةَ؟ قَالَ: لَا إِنَّمَا
ذَلِكَ عِرْقٌ وَلَيْسَ بِحَيْضٍ فَإِذَا أَقْبَلَتْ حَيْضَتُكِ فَدَعِي
اَلصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِي عَنْكِ اَلدَّمَ ثُمَّ صَلِّي مُتَّفَقٌ عَلَيْه
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Fathimah binti Abu
Hubaisy datang ke hadapan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam seraya berkata :
Wahai Rasulullah sungguh aku ini perempuan yang selalu keluar darah
(istihadlah) dan tidak pernah suci bolehkah aku meninggalkan shalat؟ Rasul menjawab : Tidak boleh itu hanya penyakit dan bukan darah
haid Apabila haidmu datang tinggalkanlah shalat dan apabila ia berhenti maka
bersihkanlah dirimu dari darah itu (mandi) lalu shalatlah [Muttafaq Alaihi]
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: إِنَّ فَاطِمَةَ
بِنْتَ أَبِي حُبَيْشٍ كَانَتْ تُسْتَحَاضُ فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم إِنَّ دَمَ اَلْحَيْضِ دَمٌ أَسْوَدُ
يُعْرَفُ فَإِذَا كَانَ ذَلِكَ فَأَمْسِكِي مِنَ اَلصَّلَاةِ فَإِذَا كَانَ
اَلْآخَرُ فَتَوَضَّئِي وَصَلِّي رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ
وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Fatimah binti Abu
Hubaisy sedang keluar darah penyakit (istihadlah). Maka bersabdalah Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepadanya: Sesungguhnya darah haid adalah darah
hitam yang telah dikenal. Jika memang darah itu yang keluar maka berhentilah
dari shalat namun jika darah yang lain berwudlulah dan shalatlah [HR Abu Dawud dan Nasa'i]
Hadits di atas memberi kita faedah :
1. Perbedaan dan
persamaan haidl dan istihadloh
Sama-sama darah dan keluar dari farji wanita. Yang membedakan
keduanya adalah bahwa darah haidl menghalangi sholat. Ini berbeda dengan
istihadloh. Wanita yang mengalaminya harus tetap menunaikan sholat. Selain itu
warna darah haidl berwarna merah kehitaman, adapun darah istihadloh murni merah.
2. Diperbolehkan
menceritakan kondisi pribadi
Pada hadits ini, Fatimah binti Abu Hubaisy tidak hanya
bertanya tentang status darah istihadloh saja, melainkan ia ungkapkan bahwa
yang mengalaminya adalah dirinya sendiri