Manfaat Tanah (17)
Seorang yang hadir di majlis ta’lim, tentu beraneka ragam.
Sikap saat di pengajian dan ketika sudah sampai di rumah. Ada yang bertambah
baik setelah siraman ilmu diperoleh, akan tetapi ada juga tidak berubah kecuali
keburukan yang tampak. Nabi shollallohu alaihi wasallam membagi mereka menjadi
tiga kelompok :
عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ مَا
بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ
أَرْضًا فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتْ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ
الْكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا
النَّاسَ فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا
هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ
فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ
مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ
بِهِ
Dari Abu
Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda : Perumpamaan
petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengan membawanya adalah seperti hujan
yang lebat yang turun mengenai tanah. Diantara tanah itu ada jenis yang dapat
menyerap air sehingga dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang
banyak. Dan di antaranya ada tanah yang keras lalu menahan air (tergenang)
sehingga dapat diminum oleh manusia, memberi minum hewan ternak dan untuk
menyiram tanaman. Dan yang lain ada permukaan tanah yang berbentuk lembah yang
tidak dapat menahan air dan juga tidak dapat menumbuhkan tanaman. perumpamaan
itu adalah seperti orang yang faham agama Allah dan dapat memanfa'atkan apa
yang aku diutus dengannya, dia mempelajarinya dan mengajarkannya, dan juga
perumpamaan orang yang tidak dapat mengangkat derajat dan tidak menerima
hidayah Allah dengan apa yang aku diutus dengannya [HR
Bukhori]
Berdasar hadits di atas kita bisa memberi kesimpulan tentang
tiga kelompok di atas :
Kelompok pertama
Ibarat air hujan yang menimpa tanah gembur. Air meresap di
tanah, sementara di atas tumbuh pepohonan dan rerumputan. Tentu ini dampak yang
sangat baik. Di bawah tanah ada sumber mata air, adapun di bagian atas manusia
dan binatang bisa mengambil manfaat dari tanaman yang bisa dikonsumsi.
Inilah seorang yang menuntut ilmu yang paham terhadap materi
yang disampaikan, bisa mengamalkannya dan menerangkan kepada orang lain.
Kelompok kedua
Seperti air hujan yang turun di tanah keras. Air meresap ke
dalam meski tidak muncul tumbuh-tumbuhan di atasnya karena kondisi tanah yang
keras.
Ini merupakan gambaran penuntut ilmu yang memahami apa yang
ia pelajari dan bisa mengamalkannya, akan tetapi tidak punya kemampuan untuk
menerangkan kepada orang lain.
Kelompok ketiga
Hujan yang menimpa lembah yang tidak bisa meresap air
sehingga terjadi kerusakan seperti banjir. Wal iyadzu billah ! Ini gambaran
seorang penuntut ilmu yang tidak bertambah ilmunya kecuali keburukan. Tidak
didapat pada dirinya selain kerusakan.
Mereka adalah Abdullah bin Ubay (tokoh munafiq Madinah)
beserta simpatisannya. Termasuk di dalamnya para intel. Datang ke pengajian
bukan untuk mencari hidayah melainkan menimbulkan madlorot bagi kaum muslimin.