Syukur (11)
Ini diucapkan tatkala berada dalam kesempitan, terjepit dan terancam
keselamatan mereka. Di saat ombak meninggi dan merasa laut akan
menenggelamkannya, mereka berjanji kepada Alloh dengan sebenar-benarnya :
هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي
الْبَرِّ وَالْبَحْرِ حَتَّى إِذَا كُنْتُمْ فِي الْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِمْ
بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَاءَهُمُ
الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ دَعَوُا اللَّهَ
مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ لَئِنْ أَنْجَيْتَنَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
Dialah Alloh yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan,
(berlayar) di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan
meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan
angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan
(apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa
mereka telah terkepung (bahaya), Maka mereka berdoa kepada Allah dengan
mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (mereka berkata) : Sesungguhnya
jika Engkau menyelamatkan Kami dari bahaya ini, pastilah Kami akan Termasuk
orang-orang yang bersyukur [yunus : 22]
Bagaimana bila akhirnya mereka betul-betul diselamatkan oleh
Alloh ? Tidak menepati janji itulah khas mereka sehingga Alloh berfirman :
فَلَمَّا أَنْجَاهُمْ إِذَا هُمْ
يَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ
Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka
membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar.
Selanjutnya Alloh memperingatkan mereka :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا
بَغْيُكُمْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا
مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Hai manusia, Sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa
dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi,
kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan [yunus : 23]
Janji bersyukur kepada Alloh dengan beribadah hanya kepadaNya,
benar-benar mereka ingkari. Walhasil, syukur pada ayat ini bermakna bertauhid.
Penulis tafsir aljalalain berkata minasy syaakirin (menjadi orang-orang
bersyukur) bermakna minal muwahhidin (orang-orang yang bertauhid)
Maroji’ :
Aljalalain (maktabah syamilah) hal 211