Sendal (26)
Pada suatu hari rosululloh shollallohu alaihi wasallam tengah
duduk-duduk bersama beberapa orang sahabat, termasuk di dalamnya Abu Bakar dan
Umar. Tiba-tiba beliau pergi meninggalkan mereka cukup lama. Para sahabat
khawatir akan keselamatan beliau.
Abu Huroiroh paling sigap. Ia segera mencari nabi shollallohu
alaihi wasallam. Ketika sampai di kebun Bani Najar yang tertutup oleh benteng,
Abu Huroiroh berputar-putar mengelilinginya untuk dapat memasukinya. Saat
mendapati parit kecil di tengah benteng, ia menyelinap masuk. Di situlah ia
bertemu dengan rosululloh shollallohu alaihi wasallam.
Abu Huroiroh menyampaikan kekhawatiran para sahabat akan
kondisi beliau. Untuk menenangkan mereka, beliau menyerahkan sandal beliau
seraya bersabda :
اذْهَبْ بِنَعْلَىَّ هَاتَيْنِ فَمَنْ
لَقِيتَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْحَائِطِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ فَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ
Pergilah dengan membawa dua sendalku ini dan sampaikan kepada
orang yang berada di luar kebun ini bahwa barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada
ilah yang berhak diibadahi selain Alloh dan itu didasari atas keyakinan dari
hatinya, maka berikan kabar gembira berupa aljannah baginya.
Abu Huroiroh segera berangkat menemui para sahabat. Untuk
menyampai pesan nabi shollallohu alaihi wasallam. Sesampai di hadapan para
sahabat, dengan memperlihatkan sendal beliau, Abu Huroiroh menyampaikan sabda
nabi sholllallohu alaihi wasallam tentang jaminan aljannah bagi siapa saja yang
bersyahadat laa ilaaha illalloh atas dasar keyakinan.
Mendengar berita itu, Umar segera memukul perut Abu Huroiroh
yang membuatnya jatuh tersungkur. Dengan kesakitan, Abu Huroiroh pergi menemui
nabi shollallohu alaihi wasallam untuk mengadukan perlakuan Umar.
Rosulullohpun datang menemui para sahabat lalu bertanya
kepada Umar tentang apa yang ia perbuat terhadap Abu Huroiroh. Umar berkata :
يَا رَسُولَ اللَّهِ بِأَبِى أَنْتَ
وَأُمِّى أَبَعَثْتَ أَبَا هُرَيْرَةَ بِنَعْلَيْكَ مَنْ لَقِىَ يَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ بَشَّرَهُ بِالْجَنَّةِ
Demi bapak dan ibuku, wahai rosululloh, apakah engkau
menitahkan kepada Abu Huroiroh untuk menyampaikan bahwa barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada
ilah yang berhak diibadahi selain Alloh dan itu didasari atas keyakinan dari
hatinya, maka berikan kabar gembira berupa aljannah baginya ?
Pertanyaan itu dibenarkan oleh beliau. Umar berkata :
فَلاَ تَفْعَلْ فَإِنِّى أَخْشَى أَنْ
يَتَّكِلَ النَّاسُ عَلَيْهَا فَخَلِّهِمْ يَعْمَلُونَ
Kalau bisa hadits ini jangan disampaikan, karena aku khawatir
manusia akan menyandarkan diri pada hadits ini (malas beramal). Biarkan mereka
sibuk beramal tanpa mengetahui hadits ini.
Mendengar argumen ini, beliaupun menyetujuinya. Kisah ini diriwayatkan
oleh imam Muslim