Sendal (1)
Bal’am dan Barsisa adalah abid dari kalangan bani israil.
Riwayat menyebutkan bahwa setan telah putus asa untuk menggodanya. Tapi siapa
sangka, keduanya menutup hidup dengan kekufuran dan neraka adalah tempat
kembali yang tidak berakhir.
Ubaidillah bin Jahsyi bagian sahabat nabi shollallohu alaihi
wasallam yang masuk islam di awal dakwah. Saat ada perintah hijrah pertama kali
ke negeri Habasyah, ia bagian dari pilihan beliau hingga akhirnya berangkat beserta
istrinya dan rombongan yang dipimpin oleh Ja’far bin Abdul Muthollib. Habsyah
adalah negeri yang berpenduduk nasrani termasuk rajanya, Najasyi. Taqdir
mengatakan bahwa sang raja masuk islam, sementara Ubaidillah bin Jahsyi justru
masuk nasrani.
Demikianlah hidayah sering terbolak-balik begitu mudahnya.
Benarlah sabda nabi shollallohu alaihi wasallam :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رضى الله عنه
قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صلى الله
عليه وسلم الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ ، وَالنَّارُ
مِثْلُ ذَلِكَ
Dari Abdulloh bin Mas’ud, berkata : Rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bersabda : Aljannah lebih dekat kepada salah seorang di antara
kalian daripada tali sendalnya dan neraka juga demikian [HR Bukhori]
Sebagai bukti dari kaedah di atas, di bawah ini ditampilkan
dua riwayat sebagai tambahan penjelas :
Thoriq bin Syihab Radhiallahu’anhu
menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
"دخل الجنة رجل
في ذباب, ودخل النار رجل في ذباب، قالوا : وكيف ذلك يا رسول الله ؟، قال : مر رجلان
على قوم لهم صنم لا يجوزه أحد حتى يقرب له شيئا، فقالوا لأحدهما قرب، قال : ليس
عندي شيء أقرب، قالوا له : قرب ولو ذبابا، فقرب ذبابا فخلوا سبيله فدخل النار،
وقالوا للآخر : قرب، فقال : ما كنت لأقرب لأحد شيئا دون الله ، فضربوا عنقه فدخل
الجنة " رواه أحمد.
Ada seseorang yang masuk surga karena
seekor lalat, dan ada lagi yang masuk neraka karena seekor lalat pula, para
sahabat bertanya : bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah, Rasul menjawab :
“Ada dua orang berjalan melewati sekelompok orang yang memiliki berhala, yang
mana tidak boleh seorangpun melewatinya kecuali dengan mempersembahkan
sembelihan binatang untuknya lebih dahulu, maka mereka berkata kepada salah
satu diantara kedua orang tadi : persembahkanlah sesuatu untuknya, ia menjawab
: saya tidak mempunyai apapun yang akan saya persembahkan untuknya,
mereka berkata lagi : persembahkan untuknya walaupun dengan seekor lalat, maka
iapun persembahkan untuknya seekor lalat, maka mereka lepaskan ia untuk
meneruskan perjalanannya, dan iapun masuk kedalam neraka karenanya, kemudian
mereka berkata lagi pada seseorang yang lain : persembahkalah untuknya sesuatu,
ia menjawab : aku tidak akan mempersembahkan sesuatu apapun untuk selain Allah,
maka merekapun memenggal lehernya, dan iapun masuk kedalam surga”. (HR. Ahmad).
Jundub bin
Abdullah Radhiallahu’anhu berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda :
قال رجل : والله لا يغفر الله لفلان، فقال الله : من ذا الذي يتألى
علي أن لا أغفر لفلان ؟ إني قد غفرت له وأحبطت عملك " رواه مسلم.
Ada seorang
laki-laki berkata : “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan, maka
Allah Subhanahu wata’ala berfirman : “Siapa yang bersumpah mendahuluiKu, bahwa
aku tidak mengampuni sifulan? sungguh Aku telah mengampuniNya dan Aku telah
menghapuskan amalmu” (HR. Muslim).Dan disebutkan dalam hadits riwayat Abi
Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa orang yang bersumpah demikian itu adalah orang
yang ahli ibadah. Abu Hurairah berkata : “Ia telah mengucapkan suatu ucapan
yang menghancurkan dunia dan akhiratnya.”(HR. Ahmad dan Abu Dawud)