Kalimat Thoyyibah Dan Kalimat Khobitsah




Thoyyib Dan Khobits (13) 

Dua kalimat yang bersebrangan. Untuk yang pertama, Alloh berfirman :
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ   
24.  Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik (korma), akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
25.  Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Robnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat  [ibrohim : 24-25]

Kalimat thoyyibah yang dimaksud pada ayat di atas adalah laa ilaaha illallalloh. Ia ibarat pohon korma yang akarnya teguh tertancap di tanah, cabangnya menjulang ke atas dan bisa berbuah setiap musim.

Bila kalimat ini tertancap dengan baik pada diri seseorang maka akan mendatangkan dua kebaikan, : Secara dunia, orang tersebut akan menampakkan kebaikan. Dalam hal ini Ibnu Ajibah menyebut bahwa kebaikan itu berupa : Semua waktunya dipenuhi dengan dzikir (mengingat) Alloh, semua gerak dan diamnya senantiasa berada di dalam ketaatan kepada Alloh

Adapun manfaat akhirat, sebagaimana yang difirmankan oleh Alloh  pada ayat berikutnya :
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang dia kehendaki  [ibrohim : 27]

Apa yang dimaksud dengan ucapan yang teguh ?  Para ulama menafsirkan ayat di atas dengan kemampuan menjawab pertanyaan dari munkar dan nakir :

عَنْ أَنَس بْن مَالِكٍ قَالَ قَالَ نَبِىُّ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ  قَالَ  يَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِى هَذَا الرَّجُلِ قَالَ  فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ قَالَ  فَيُقَالُ لَهُ انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ
Dari Anas rodliyallohu anhu, dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila seorang hamba sudah diletakkan di dalam kuburnya, lalu para sahabatnya berpaling dan pergi meningalkannya hingga ia mendengar derap langkah sendal mereka, selanjutnya datanglah dua malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya : Apa yang engkau ketahui tentang lelaki ini ? Adapun orang beriman maka ia akan berkata : Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Alloh dan rosulNya. Setelah itu dikatakan padanya : Lihatlah ke tempatmu dari neraka, Alloh telah menggantikannya untukmu tempat yang ada di dalam aljannah [HR Bukhori Muslim, Ahmad dan Abu Daud]

Adapun kalimat kedua Alloh berfirman :
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk (handzollah), yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tegak sedikitpun  [ibrohim : 26]

Para ahli tafsir menafsirkan bahwa kalimat khobitsah adalah kalimat syirik. Ia ibarat buah handzollah. Rasanya pahit, akarnya mudah dicabut dan tidak mempunyai cabang yang menjuntai ke atas.
Ketika penduduk dunia berjumlah 5 milyar. Dengan angka kira-kira jumlah muslim adalah 1 milyar dan orang kafir sebanyak 4 milyar. Ini bukti betapa pendukung kalimat khobitsah adalah mayoritas.
Lebih menyedihkan lagi bila jumlah satu milyar masih diteliti berapa diantara mereka yang  mengucapkan kalimat laailaaha illalloh dengan ilmu dan amal. Tentu betapa sedikitnya kelompok ini.

Maroji’ :
Ibnu Ajibah (maktabah syamilah) hal 258