Perkataan Yang Thoyyib




Thoyyib Dan Khobits (21)
Keimanan seseorang akan mendatangkan manfaat dunia dan akhirat. Dalam alquran Alloh berfirman :
إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ  وَهُدُوا إِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِ وَهُدُوا إِلَى صِرَاطِ الْحَمِيدِ
23.  Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.
24.  Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji  [alhajj : 23-24]

Ayat di atas menunjukkan balasan Alloh kepada siapa saja yang menggabungkan antara iman dan amal sholih. Secara akhirat mereka akan mendapatkan aljannah dengan sejumlah kesenangan berupa : sungai dengan air yang mengalir, gelang yang terbuat dari emas dan mutiara dan pakaian dari sutera.
Adapun secara dunia, mereka akan mendapat dua hal, yaitu : perkataan yang thoyyib (baik) dan petunjuk ke jalan yang terpuji (islam). Ibnu Jauzi memaknai perkataan thoyyib dengan tiga arti : Laa ilaaha illalloh, alquran dan amar makruf nahi munkar. Ini berarti hidup seorang mukmin selalu dipenuhi dengan kalimat tauhid, bacaannya adalah alquran dan selalu menegakkan amar makruf nahi munkar. Itu semua berada dalam bingkai shirotulhamiid (jalan yang terpuji, islam)

Maroji’ :
Zadul Masir, Ibnu Jauzi (maktabah syamilah) hal 335